Pembunuhan Tukang Sate di Bekasi

Sebelum Tewas Dibunuh Anaknya, Pedagang Sate Sempat Curhat ke Tetangga Soal Kondisi Keuangan 

Sebelum tewas dibunuh anaknya, pedagang sate bernama Widodo Cahya Putra (43) sering curhat ke tetangga soal kondisi keuangan keluarganya. 

Kolase TribunJakarta.com/WartaKota
Seorang pedagang sate atau tukang sate ditemukan tewas bersimbah darah dengan sejumlah luka di kiosnya, Warung Sate Mas Wid, Jalan Pejuang Jaya, Blok C, Kelurahan Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi, Kamis (29/6/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, MEDAN SATRIA - Sebelum tewas dibunuh anaknya, pedagang sate bernama Widodo Cahya Putra (43) sering curhat ke tetangga soal kondisi keuangan keluarganya. 

Hal ini dikatakan Riko (35), tetangga dekat kediaman sekaligus Warung Sate Solo Mas Wid di Jalan Raya Pejuang, Blok C Medan Satria, Kota Bekasi

Riko mengatakan, sepakan sebelumnya peristiwa nahas terjadi pada Kamis (29/6/2023), korban kerap curhat soal krisis keuangan yang melanda keluarganya. 

"Seminggu sebelum kejadian ayahnya udah ngomong nanti tanggal 26 (Juni) Dimas (Prada DR) ke sini (rumah TKP), minta uang," kata Riko. 

Saat itu, korban merasa berat mengabulkan permintaan anaknya lantaran kondisi jualan yang sedang sepi. 

Baca juga: Diam-diam Menghanyutkan, Keseharian Prada DR Dikenal Sensitif: Diganggu Langsung Hajar Orang

"Ayahnya selalu cerita (lagi) pusing Dimas (Prada DR) minta duit lagi, keadaan jualan lagi sepi," ucapnya. 

Usaha sate dijalankan korban berdua dengan istri, mereka tidak memiliki karyawan yang membantu operasional. 

Usaha sate itu lanjut Riko, memang sempat ramai pembeli. Tetapi, belakang ini penjualan agak menurun. 

Baca juga: Galak di Awal, Karyawan Mixue Depok yang Bentak-bentak Hingga Bikin Pengunjung Nangis Minta Maaf

"Satenya emang rame, tapi sekarang-sekarang lagi sepi, dia enggak punya anak buah cuma berdua sama istrinya," terangnya. 

Kapolsek Medan Satria Kompol Aqsha mengatakan, hubungan pelaku Prada DR dengan korban adalah ayah dan anak kandung. 

"Ya dari keterangan yang didapat betul, pelaku ini merupakan anak dari korban," kata Aqsha saat memberikan keterangan di Polsek Medan Satria Jumat (30/6/2023). 

Baca juga: Keren! Gerai McD Sudah Dibuka di Kawasan Sarinah, Begini Tampilan Barunya

Aqsha menjelaskan, pelaku sebelumnya meminta uang kepada korban untuk keperluan sehari-hari mengingat statusnya sebagai TNI telah diunjung tanduk. 

"Motif ataupun modus operandi yang melatarbelakangi pelaku melakukan, yaitu pelaku meminta uang kepada korban namun tidak diberikan sehingga pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban," ucapnya. 

Jumlah uang yang diminta pelaku lanjut Aqsha, sekitar Rp8 juta. Duit sebanyak itu tidak diberikan korban sehingga menyulut amarah pelaku. 

Baca juga: Pak Lagi Pusing, Minta Duit, Keluh Prada DR Sebelum Habisi Nyawa Sang Ayah di Warung Sate Bekasi

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved