PDIP Sindir Pedas PSI yang Borong Keluarga Jokowi Maju Pilkada 2024, Sebut Krisis Kader Potensial

TRIBUNJAKARTA.COM - PDIP menyindir pedas PSI yang memborong keluarga Presiden Jokowi untuk dimajukan pada Pilkada 2024 mendatang.

Seperti diketahui, partai yang dipimpin Giring Ganesha itu mengusung Kaesang Pangarep untuk maju Pilkada Depok 2024.

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Depok, sampai memasang baliho beragmbar bungsu Jokowi dengan embel-embel calon wali kota.

Tak hanya itu, PSI juga mengusung Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming untuk maju Pilkada DKI 2024.

Dukungan terhadap sulung Jokowi di Jakarta dideklarasikan PSI berdasarkan mekanisme Rembuk Rakyat.

Nama Gibran bersaing secara voting dengan nama besar lain seperti Gubernur Jawa Tengah Ridwan Kamil hingga eks Kapolda Metro Jaya yang kini menjabat Kabaharkam Polri, Komjen Fadil Imran.

Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono, menanggapi sikap PSI itu dengan sindiran pedas.

Pasalnya Jokowi adalah kader PDIP dan kerap disebutkan sebagai kader terbaik partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.

Baca juga: PSI Usung Kaesang di Depok dan Gibran di Jakarta, PDIP: Sekalian Saja Menantu dan Cucu Jokowi

Gibran pun merupakan kader PDIP yang terpilih sebagai Solo 1 berkat usuangan PDIP.

Hanya Kaesang yang bukan anggota partai, namun kerap diasosiasikan dengan partai ayah dan abangnya.

Gembong menyindir PSI dengan mempersilakan juga agar cucu Jokowi turut diangkat ke panggung politik.

Gembong juga menyinggung istri Kaesang, Erina Gudono, yang menurutnya bisa menjadi sasaran PSI selanjutnya.

“Silakan saja semua anak, menantu, hingga cucu pak Jokowi diangkat-angkat semua oleh PSI. Silakan saja,” ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (4/7/2023).

“Mungkin nanti istrinya mas Kaesang juga mau dijadiin apa gitu oleh PSI, ya silakan saja itu,” sambungnya.

Menurut Gembong, tindak-tanduk yang kerap beririsan dengan PDIP, termasuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres, lantaran PSI krisis kader potensial.

“Saya tidak mau mengomentari lebih jauh apa yang sudah menjadi keputusan partai lain. PSI punya penilaian sendiri, itu silakan,” tuturnya.

“Kenapa PSI bahasanya selalu menggoda kader PDIP? Ya silakan saja, wong dia enggak punya,” sambungnya.

Meski demikian, Gembong pun menegaskan PDIP tak akan tergoda untuk mengurusi masalah Pilkada serentak 2024 mendatang.

Pasalnya, partai berlambang banteng putih itu masih fokus dalam pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) yang akan diselenggarakan pada Februari 2024.

Dengan menang Pemilu 2024, Gembong menilai, langkah PDIP di Pilkada serentak bakal lebih mudah lagi.

“Prinsipnya adalah kami mempersiapkan bagaimana pileg dan pilpres dulu,” tuturnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News