Sesalkan Adanya Polemik JIS Warisan Anies Baswedan, Gerindra Singgung ‘Dosa’ Masa Lalu

Menurutnya, kini pihak pro maupun kontra dengan Anies justru sibuk saling menyalahkan dan mencari pembenaran satu sama lain.

Nur Indah Farrah Audina/TribunJakarta.com
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra Rany Mauliani di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (12/7/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Penasehat Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani menyesalkan munculnya polemik terkait standarisasi Jakarta International Stadium (JIS) yang dibangun di era Gubernur DKI Anies Baswedan.

Menurutnya, kini pihak pro maupun kontra dengan Anies justru sibuk saling menyalahkan dan mencari pembenaran satu sama lain.

“Waktu JIS dibangun kan semua fraksi juga terlibat dalam pembangunan, tapi sekarang jadi bermunculan ‘dosa’ masa lalu,” ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat (14/7/2023).

Untuk itu, politikus senior Gerindra yang kini duduk di kursi Wakil Ketua DPRD DKI ini mendukung rencana pembentukan panitia khusus (Pansus) JIS.

Ia berharap, pembentukan Pansus JIS ini bisa mengakhiri polemik yang belakang terus muncul di tengah masyarakat.

Baca juga: Pihak Manajemen Ungkap Penyebab Kebakaran Kafe Filosofi Kopi Blok M: Masalah pada Deep Fryer

Tak hanya itu, ia pun punya harapan besar JIS bisa menjadi pusat kegiatan olahraga seperti kawasan Gelora Bung Karno (GBK) yang bisa dimanfaatkan warga DKI.

“Kalo ada evaluasi dan perbaikan ke arah lebih baik tentunya ya jelas perlu karena memang kan JIS sama-sama kita tahu memang belum establish seperi GBK yang usianya juga sudah lama dan lebih dulu berdiri,” ujarnya.

Soal Polemik JIS, PDIP Salahkan Anak Buah Anies Baswedan

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono buka suara soal polemik Jakarta International Stadium (JIS) yang belakangan jadi sorotan.

Sebagai informasi, polemik itu muncul setelah pemerintah pusat bersama PSSI melakukan peninjauan ke JIS di awal Juli 2023 lalu.

Saat itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkap sejumlah aspek yang dinilai belum memenuhi standar organisasi sepak bola internasional (FIFA).

Baca juga: Kebakaran Hebat Semalam di Semanan Kalideres: Rumah Semi Permanen Hangus, Diduga Korsleting Listrik

Hal ini pun menyulut emosi sejumlah simpatisan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan menyebutnya sebagai upaya politisasi.

Gembong pun menilai, hal ini justru yang memicu polemik JIS dan rencana renovasi stadion dibawa ke ranah politik.

“Kenapa ini akhirnya tergiring ke dalam jurang politis? Karena pernyataan yang disampaikan oleh timnya pak Anies itu,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (13/7/2023).

Hal ini dikatakan Gembong bukan tanpa alasan, ia pun mencontohkan pernyataan yang sempat diungkap salah satu tangan kanan Anies, Geisz Chalifah.

Saat itu Geisz sempat mengungkapkan bahawa JIS dirancang oleh perusahaan konsultan Buro Happold yang sudah kenyang pengalaman membangun stadion megah di Eropa.

Setelah pernyataan itu keluar dari mulut Geisz, tak lama kemudian Buro Happold pun membuat pernyataan resmi yang membantah seluruh omongan Geisz.

Buro Happold pun memastikan tak ikut mendesain, merancang, apalagi turut andil dalam pengerjaan konstruksi JIS.

Perusahaan asal Inggris itu pun mengaku hanya diminta membuat panduan pembangunan JIS supaya memenuhi standar FIFA.

“Pernyataan timnya pak Anies ini kan berarti bertolak belakang dengan fakta,” ujarnya.

Ia pun menyebut, para simpatisan Anies ini mengeluarkan berbagai pernyataan keliru itu lantaran tak mau JIS warisan Anies dianggap jelek.

Sehingga bila ada pihak lain yang menjelekan JIS, maka mereka akan melawannya.

“Seolah-olah JIS itu adalah barang sakral yang tidak boleh tersentuh, barang yang sudah sangat sempurna,” tuturnya.

“Jadi, ketika kami mau nyoel-nyoel, kami dianggap giring-giring ke persoalan politis. Kan ini jadi persoalan juga, jadi titik sentral masalahnya di situ,” sambungnya.

Gembong justru menyebut, para simpatisan Anies Baswedan itu seharusnya bersyukur pemerintah pusat mau turun tangan membantu menyempurnakan kekurangan JIS.

Dengan demikian, stadion yang selalu dibangga-banggakan Anies Baswedan itu bisa memenuhi standar FIFA dan layak menggelar pertandingan bertaraf internasional.

Apalagi, JIS merupakan satu dari sekian banyak stadion yang diusulkan sebagai venue Piala Dunia U-17 yang akan digelar di Indonesia akhir 2023 mendatang.

“Apapun yang kami kerjakan belum tentu sempurna juga kan, karena kami sadar tidak sempurna, maka ketika ada orang lain yang mau menyempurnakan ya seharusnya kita berterima kasih,” kata Gembong.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved