DPRD Jakarta Gandeng YPKI, Ajak Perempuan Kenali Bahaya Kanker

DPRD Provinsi DKI Jakarta menggandeng Yayasan Pemerhati Kanker Indonesia (YPKI) menggelar kegiatan sosialisasi kesehatan.

DPRD Jakarta
DPRD GANDENG YPKI - Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Rany Mauliani di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (29/10/2025). DPRD menggandeng YPKI untuk siosialisasi soal kanker. 

TRIBUNJAKARTA.COM - DPRD DKI Jakarta menggandeng Yayasan Pemerhati Kanker Indonesia (YPKI) menggelar kegiatan sosialisasi kesehatan, Khususnya terkait pengenalan dan pencegahan bahaya kanker prostat, kanker rahim (serviks), dan kanker payudara.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani menjelaskan, acara tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran perempuan di lingkungan DPRD DKI Jakarta tentang deteksi dini dan pencegahan kanker. Apalagi, kasus tersebut terus meningkat di Indonesia.

Kegiatan itu juga merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat. Sebab, tingkat pengetahuan masyarakat mengenai gejala dan bahaya kanker masih rendah.

“Acara ini diadakan karena keminiman pengetahuan mengenai kanker. Banyak masyarakat yang masih mengabaikan keluhan-keluhan yang mungkin mengarah ke penyakit tersebut,” ujar Rany di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (29/10/2025).

Ia menyayangkan, masyarakat masih takut memeriksakan diri ketika muncul gejala awal. Kanker sering dianggap sebagai penyakit yang menakutkan dan sulit untuk sembuh.

“Penyakit kanker ini memang penyembuhannya panjang dan belum ada obat yang benar-benar menuntaskan. Akibatnya banyak yang menutupi keluhan, sehingga penyakitnya tidak terdeteksi sejak dini,” kata Rany.

la berharap, kegiatan sosialisasi secara gencar dapat mengedukasi masyarakat. Terutama bagi kaum perempuan, harus berani memeriksa secara rutin.

“Dengan sosialisasi seperti ini, edukasi bisa lebih meluas dan memberikan semangat kepada perempuan untuk melakukan pemeriksaan rutin atau segera memeriksakan diri ketika ada keluhan,” ucap Rany.

Selain itu, ia juga menekankan, dukungan moral bagi para penderita kanker sangat penting. Sehingga termotivasi menjalani pengobatan hingga tuntas.

“Tentu menerima kondisi itu tidak mudah. Karena itu, support dari orang-orang sekitar dan komunitas sangat penting sebagai tambahan semangat agar perempuan bisa lebih peduli, lebih aware, dan lebih sehat,” pungkas Rany.

Berita Terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved