Edisi Tunisia
Dubes Zuhairi Misrawi Dorong Mahasiswa Indonesia di Timur Tengah dan Afrika Agen Moderasi Beragama
Mahasiswa tergabung Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan Timur Tengah dan Afrika ditantang dapat menjadi generasi emas.
TRIBUNJAKARTA.COM, TUNISIA - Mahasiswa tergabung Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan (PPIDK) Timur Tengah dan Afrika ditantang dapat menjadi generasi emas bagi Indonesia dan agen moderasi beragama.
Tantangan itu disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi saat membuka Simposium PPIDK Timur Tengah dan Afrika 2023 di Tunisia dengan tema "Poros Global Moderasi Beragama Indonesia Timur Tengah."
"Forum seperti ini akan membangun peradaban Indonesia yang akan datang. Karena ada gagasan-gagasan besar yang dilontarkan," ungkap Zuhairi di Hotel Afrika, Tunis, Tunisia, Senin (17/7/2023).
Pria yang akrab disapa Gus Mis ini membandingkan mahasiswa Timur Tengah pada zamannya sewaktu kuliah di Al Azhar, Mesir, periode 1995-1999 adalah mahasiswa generasi emas pertama.
Tanpa dukungan KBRI sewaktu itu teman-teman mahasiswa bisa mengadakan simposium dengan pembicara sekaliber seperti KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, dan Nurcholish Masjid atau Cak Nun.
Sementara saat dirinya menjadi Dubes Tunisia, Gus Mis sangat mendukung kegiatan ini. Sehingga lewat ikhtiarnya sejumlah narasumber nasional didatangkan membagas tema moderasi beragama.
Para pembicara di antaranya KH Ahmad Baso, Dr Nur Rofiah, Hasibullah Satrawi, Islah Basrawi Andar Wibowo dan masih banyak lainnya.
Kata Gus Mis, pelaku moderasi beragama otomatis punya kecintaan terhadap agama, bangsa dan negara.
“Moderasi beragama sangat penting, karena Indonesia adalah negara Bhinneka Tunggal Ika. Keberagaman adalah takdir bagi Indonesia karena ada Islam, Kristen, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu ,” kata Gus Mis.
Moderasi beragama harus disebarluaskan kepada semua kalangan. Sehingga masyarakat Indonesia tidak mudah mengatakan kafir kepada pemeluk agama lain karena tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Kenapa di sini mahasiswa menjadi sentral? Tak lepas dari Indonesia dibangun oleh kaum muda. Para founding fathers membangun Indonesia dengan semangat dan gagasan konstruktif.
“Bung Karno menulis gagasan besar di usia 20 tahun karena itu gunakan masa muda untuk masa depan kalian. Kalau kalian 10 tahun ini tidak berhasil, maka akan gagal ke depannya karena itu harus persiapkan diri dengan baik,” katanya.
Zuhairi berharap simposium PPIDK Timur Tengah dan Afrika menjadi monentum kebangkitan mahasiswa Indonesia untuk melahirkan gagasan serta gerakan bersama terkait moderasi beragama.
"Dari awal saya mendukung penuh kegiatan ini dan sampai saat ini. Ini kegiatan standar iternasional di hotel bintang lima. Saya lulusan Timur Tengah maka kenapa saya harus terlibat," kata dia.
Piagam Tunis, Ikhtiar Pelajar Indonesia di Timur Tengah Gelorakan Moderasi Beragama Berbasis Ilmu |
![]() |
---|
Sidi Bou Said, Wisata Ikonik di Tunisia Bagi Pelancong Menikmati Senja Laut Mediterania |
![]() |
---|
Produk Furnitur Indonesia Disukai Warga Tunisia, Dubes Zuhairi Misrawi Optimistis Nilai Ekspor Naik |
![]() |
---|
Mahasiswa PPIDK Timur Tengah Luncurkan Buku “Poros Global Moderasi Beragama Indonesia-Timur Tengah” |
![]() |
---|
3 Pesan Penting Dubes Zuhairi Misrawi untuk Mahasiswa Timur Tengah dan Afrika, Dasarnya Cintai Ilmu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.