Cerita Kriminal
Motif Waliyin dan RD Mutilasi Mahasiswa di Sleman, Bermula dari Aktivitas Tak Wajar yang Kebablasan
Terkuak motif Waliyin dan RD memutilasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Redho Tri Agustian. Bermula dari aktivitas tak wajar.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Bahkan polisi juga menyebut pelaku menguliti korban.
Untuk coba menghilangkan jejak, pelaku bahkan merebus bagian tertentu untuk menghilangkan sidik jari.
"Itu dilakukan dengan cara memotong kepala korban, pergelangan tangan, kaki kemudian bagian tubuh, hingga menguliti tubuh korban," sambungnya.
Terkait waktu kejadian, ditegaskan Endri, aktivitas tak wajar berujung mutilasi itu dilakukan pada Selasa (11/7/2023) malam.
Diketahui, potongan tubuh korban setelah dimutilasi ditemukan di sejumlah lokasi.
Baca juga: Suara Keran Saja Kedengaran, Tetangga Kos Pelaku Heran di Hari Mahasiswa Dimutilasi Justru Sunyi
Sepasang kaki dan tangan kiri ditemukan di aliran Kali Bedog, Turi.
Kepala ditemukan di Kali krasak Merdikorejo, Tempel.
Sedangkan tulang Iga ditemukan di Kali Sempor, Randusongo, Donokerto, Turi Kabupaten Sleman.
Doa Bersama Digelar
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar doa bersama untuk Redho Tri Agustian yang diduga menjadi korban Mutilasi di Sleman.
Doa bersama berlangsung di depan gedung rektorat UMY, Senin (17/7/2023) malam.
Agenda diikuti ratusan mahasiswa, tidak ada undangan khusus, hanya flyer yang disebar di media sosial.
Selain memanjatkan doa, mahasiswa UMY berbondong-bondong menyalakan lilin dan menabur bunga sebagai simbol kehilangan.
Redho Tri Agustian adalah mahasiswa Fakultas Hukum UMY angkatan 2021.
Ia dikenal dengan nama panggilan Tomi oleh teman-teman dekat satu fakultasnya.
Setiyantoro Wahyu Aditama (19), teman satu fakultas Tomi atau Redho Tri Agustian datang ke agenda doa bersama dengan perasaan setengah tidak percaya temannya dihabisi dengan cara sadis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.