Cerita Kriminal

Motif Waliyin dan RD Mutilasi Mahasiswa di Sleman, Bermula dari Aktivitas Tak Wajar yang Kebablasan

Terkuak motif Waliyin dan RD memutilasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Redho Tri Agustian. Bermula dari aktivitas tak wajar.

|
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
tribunjogja
Dirkrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi, Selasa (18/7/2023), membeberkan motif Waliyin dan RD memutilasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Redho Tri Agustian. 

Pria yang dipanggil Tian itu masih punya harapan kecil bahwa korban Mutilasi bukan Tomi yang sudah dia kenal setahun lalu.

"Saya berharap kalau itu bukan Kak Tomi. Tapi kepolisian baru saja memberikan beberapa bukti, dan mengarahkan ke sana. Entah, hanya perasaan saya ingin tidak percaya itu," kata Tian saat bercerita kepada Tribun Jogja.

Tian mengaku hubungannya dengan Tomi cukup dekat. Mereka kenal ketika masa orientasi kampus.

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar doa bersama untuk Redho Tri Agustian yang diduga menjadi korban Mutilasi di Sleman.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar doa bersama untuk Redho Tri Agustian yang diduga menjadi korban Mutilasi di Sleman. (tribunjogja)

Tomi adalah senior satu tingkat di atasnya yang bertindak sebagai pembimbing kelompok Tian dan teman-temannya.

"Kak Tomi biasanya sering kasih kabar, karena biasanya kami sering mabar (main bareng) gim Mobile Legends. Terakhir kami kontakan tanggal 5 Juli, yang saya tahu dia lagi ada kesibukan waktu itu," jelas dia.

Waktu berbincang dengan Tribun Jogja, Tian duduk di samping foto Tomi dan lilin yang menyala serta bunga yang ditaburkan mahasiswa-mahasiswa.

Ia bergeming, padahal banyak yang sudah beranjak selepas doa bersama usai.

Ia mengabadikan momen itu dengan berfoto di samping foto Tomi.

Tian bilang kalau cara itu jadi pengingat untuknya suatu saat nanti, kalau Tomi adalah salah satu temannya yang berarti.

"Saya sudah dianggap seperti adiknya Kak Tomi. Teman-teman yang lain sering bilang 'tuh kakakmu'," katanya sambil mengenang.

Selain main Mobile Legends, Tian dan Tomi sama-sama menyukai dance, entah tarian tradisional atau modern.

Dua hal ini membuat hubungan keduanya semakin erat.

Tian mengaku sering menjemput Tomi di kosnya yang hanya sepelemparan batu dari kampus UMY.

"Biasanya buat nongkrong, main mobile legends," ujarnya.

Di beberapa malam terakhir, Tian merasa merinding setiap kali mengingat bahwa temannya dibunuh lalu dimutilasi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved