Pria Tewas Dianiaya Sekuriti Ancol
Terkuak Korban Penganiayaan Keji 4 Sekuriti Ancol Ternyata Pimpinan Parpol, Sosoknya Diungkap Istri
Sosok Hasanuddin (42) korban penganiayaan sadis empat sekuriti Ancol terkuak. Ia menjabat pimpinan parpol di Pademangan.
TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Hasanuddin (42) menjadi korban penganiayaan sadis empat sekuriti Ancol Taman Impian, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (29/7/2023).
Ia tewas di tangan keempat sekuruti setelah dituding sebagai maling.
Ternyata, Hasanuddin merupakan pimpinan partai politik di wilayah Pademangan, Jakarta Utara.
Sosoknya pun diungkap sang istri, Upi Siti Mardiana (37).
Hasanuddin tercatat sebagai Ketua DPC Partai Perindo Pademangan, Jakarta Utara.
Baca juga: Tampang Garang 4 Sekuriti Ancol Tersangka Penganiayaan Maut Terhadap Hasanuddin, Perannya Sadis
Sehari-hari, Hasanuddin sibuk mengurus Partai Perindo jelang Pemilu 2024.
"(Suami saya) Ketua DPC Perindo Pademangan," kata Upi ditemui di rumahnya di wilayah Ancol
Upi pun mengungkap kepribadian suaminya tersebut.
Ia mengatakan Hasanuddin bekerja sehari-hari sebagai buruh harian lepas.
Korban juga sosok yang ramah dan suka menyapa orang.
"Kalau perlu, silakan Mas tanya warga sini gimana kepribadian suami saya," sambungnya.
Upi menceritakan suaminya giat bekerja sebagai pekerja lepas.
"Ngerjain apa aja mau dia, karena di organisasi Partai Perindo berhubung belum ada kerjaan sehari-harinya ngurusin di partai aja," ujarnya.
Pelaku Tak Minta Maaf

Upi pun mengungkapkan para pelaku tidak menyampaikan permintaan maaf saat bertemud dirinya.
"Saya ngomong ke dia kok bisa sampai segitunya Pak pukuli suami saya, itu pun suami saya belum jelas salah," ungkapnya.
"Dia cuma diam doang nggak ada sepatah kata pun Maaf dari dia," sambungnya.
Upi pun meluapkan emosi kepada pelaku yang tega menghabisi nyawa suaminya yang dituduh mencuri tanpa barang bukti.
"Dia nggak minta maaf sama sekali sampai saya bilang 'saya sudah ngomong panjang lebar seperti ini nggak ada minta maaf sama sekali?" ungkapnya.
Upi menyayangkan perlakuan semena-mena pelaku lantaran menganiaya suaminya dengan kejam hingga meninggal.
"Jadi suami saya dipukul pakai bambu sampai bambunya patah-patah, dipukul pakai kawat, sampai ada tetesan bakaran plastik di badannya," pungkasnya.
Anak Sakit

Upi pun menyampaikan keluarga masih belum bisa menerima kenyataan soal tewasnya Hasanuddin yang betul-betul mengagetkan.
Yang nomor satu sampe sekarang masih terpukul, kemarin sempat sakit kok dia, nggak bisa makan sama sekali, karena kaget
Bahkan, putri sulung Hasanuddin sampai jatuh sakit lantaran belum rela melepaskan kepergian sang ayah yang meninggal tak wajar.
"Yang nomor satu sampe sekarang masih terpukul, kemarin sempat sakit kok dia, nggak bisa makan sama sekali, karena kaget," kata istri korban Upi Siti Mardiana (37) saat ditemui di kediamannya di wilayah Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (2/8/2023) malam.
Putri sulung Hasanuddin itu berusia 15 tahun. Sementara, putra keduanya berusia 8 tahun dan si bungsu seorang putra masih 4 tahun.
Ketiga anak korban kini hidup tanpa seorang ayah, sementara masa depan mereka masih panjang dan butuh biaya yang tak sedikit.
Hal ini lah yang menjadi beban bagi Upi.
Ia bingung bagaimana harus menghidupi ketiga buah hatinya itu ketika kini harus menjadi orangtua tunggal.
"Kok bisa sampai segitunya pukulin suami saya? Kok bisa setega itu?" kata Upi.
Adapun keempat sekuriti Ancol yang menyiksa Hasanuddin kini sudah ditahan.
Mereka adalah P (35), H (33), K (43), dan S (31). Seluruhnya terancam 12 tahun penjara.
Kanit Reskrim Polsek Pademangan AKP I Gede Gustiyana menegaskan, keempat tersangka kini sudah ditahan dan dijerat pasal berlapis 170 KUHP dan 351 KUHP.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di Tribundepok.com dengan judul Korban Tewas Penganiayaan Sekuriti Ancol Ternyata Ketua DPC Partai Perindo Pademangan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.