Asal Usul Stasiun Manggarai: Dulu Jadi Tempat Persinggahan Jenderal Sudirman Jelang Gencatan Senjata
Asal-usul Stasiun Manggarai, peninggalan Belanda yang jadi tempat singgah Jenderal Sudirman menjelang peristiwa gencatan senjata 1946
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Asal-usul Stasiun Manggarai, peninggalan Belanda yang jadi tempat singgah Jenderal Sudirman menjelang peristiwa gencatan senjata 1946.
Keberadaan Stasiun Manggarai di Jakarta, memiliki cerita yang sangat panjang.
Menurut catatan sejarah, wilayah Manggarai sendiri sudah ada di Batavia sejak abad ke-17.
Dulu, kawasan Manggarai merupakan pasar dan tempat tinggal bagi budak-budak asal Manggarai-Flores.
Nama Manggarai, diberikan oleh kelompok penghuni awal, yakni orang-orang asal Flores Barat tersebut.
Pada zaman itu, ada sebuah rute keretap api yang melintasi wilayah ini.
Awalnya, kereta api tersebut dibangun oleh perusahaan kereta api Hindia-Belanda bernama Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) dengan perlintasan Jakarta-Buitenzorg (Bogor).
Lintasan kereta api tersebut, merupakan cikal bakal dibangunnya Stasiun Manggarai.
Mengutip laman Heritage KAI, awalnya perusahaan tersebut membangun Stasiun Bukitduri sebagai tempat pemberhentian.
Stasiun tersebut, di masa kini dikenal dengan Depo KRL.

Pembangunan Stasiun Manggarai bermula saat perusahaan kereta api Negara, Staatssporwegen (SS) menguasai jaringan keretaapi di Jakarta tahun 1913.
SS membeli jalur Jakarta-Bekasi milik Bataviaasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOS) dan Jakarta-Bogor milik NISM itu.
Baru kemudian, SS setelah itu melakukan penataan ulang pada jalur kereta api di Jakarta.
Stasiun Bukitduri yang sebelumnya dibangun NISM kemudian dibangkar, lalu dibangunlah Stasiun Manggarai.
Pembangunan stasiun tersebut berlangsung sejak 1914.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.