Asal Usul Stasiun Manggarai: Dulu Jadi Tempat Persinggahan Jenderal Sudirman Jelang Gencatan Senjata
Asal-usul Stasiun Manggarai, peninggalan Belanda yang jadi tempat singgah Jenderal Sudirman menjelang peristiwa gencatan senjata 1946
Seorang arsitek Belanda bernama Ir. J. Van Gendt, mengambil alih pimpinan dalam pembangunan tersebut.
Selain stasiun, SS kala itu juga membangun Balai Yasa, serta rumah-rumah dinas bagi para pegawainya di sekitar kawasan itu.
Stasiun Manggarai akhirnya diresmikan pada 1 Mei 1918.
Sebenarnya dalam sejarahnya saat diresmikan pembangunan Stasiun Manggarai belum selesai.
Sebab, sang arsitek dalam desainnya telah merancang Stasiun Manggarai dengan tiang peron berbahan baja.
Akan tetapi, lantaran Perang Dunia 1 bergejolak, pasokan baja tidak datang dari Eropa.
Sebagai gantinya, sang arsitek menggunakan kayu jati sebagai pengganti peron baja tersebut.
Jadi tempat persiapan rahasia pemindahan Ibukota hingga persinggahan Jenderal Sudirman
Pada era Kemerdekaan Indonesia, Stasiun Manggarai sudah menjadi stasiun yang penting di Indonesia.
Pada 1946, Ibukota Negara Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.
Stasiun Manggarai merupakan stasiun awal keberangkatan pemindahan ibukota sementara tersebut.
Segala persiapan rahasia terkait perjalanan Presiden Soekarno dan Wakilnya Bung Hatta, dilaksanakan di Stasiun Manggarai.
Bahkan, Panglima Besar Jenderal Sudirman juga menjadikan Stasiun Manggarai sebagai tempat singgah ketika akan bertolak menghadiri perundingan gencatan senjata di Jakarta.

Tepatnya pada 1 November 1946, ketika itu kedatangan Jenderal Sudirman di Stasiun Manggarai disambut rakyat Indonesia.
Terkini, Stasiun Manggarai sudah mengalami banyak pengembangan.
Stasiun Manggarai, menjadi stasiun kereta api dengan lalu lintas tersibuk.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.