Liga 1
Ricuh Suporter di Pertandingan Liga 1 PSIS Vs Persib, Menpora Bakal Godok Aturan yang Lebih Tegas
Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, kembali buka suara terkait kerusuhan antar-suporter di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah.
“Ayo nonton dengan substansi bola dan kesampingkan yang lain. Apalagi ini mau persiapan Piala Dunia (U-17), ini akan dibicarakan dengan PSSI semoga ada langkah konkret,” pungkasnya.
Ricuh Suporter di Laga PSIS Vs Persib
Kericuhan suporter terjadi di pertandingan Liga 1 pekan kesembilan yang mempertemukan dua tim besar PSIS Semarang vs Persib Bandung.
Pertandingan yang berkesudahan 1-2 kemenangan untuk Persib Bandung itu digelar di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, pada Minggu (20/8/2023) sore.
Di pertandingan itu, suporter tim tuan rumah PSIS Semarang diduga terlibat cekcok hingga menyebabkan keributan dengan suporter tim Persib Bandung.
Kericuhan bermula dari rasa kekecewaan yang dirasakan oleh suporter PSIS akibat kekalahan tim kesayangan mereka.
Situasi semakin memanas karena dugaan kehadiran suporter Persib dalam laga tersebut.
Akibatnya, kedua kelompok suporter terlibat dalam aksi saling serang dan melempar botol serta benda lainnya.
Perwakilan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), melalui anggota komite eksekutifnya, Arya Sinulingga, mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap insiden kericuhan yang kembali terulang.
Ia meminta semua pihak, terutama suporter, untuk dapat mengendalikan emosi dan perilaku mereka.
Sebagai informasi tambahan, PSSI dalam musim ini telah melarang kehadiran suporter tim tandang di stadion.
"Kami sangat menyesal dengan kejadian di Semarang ini," kata Arya Sinulingga.
"Kita semua harus bekerja sama, termasuk federasi, Liga Indonesia Baru (LIB), klub, dan suporter. Tidak ada yang boleh mengabaikan tanggung jawabnya," tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa kebijakan transisi yang diambil oleh PSSI setelah berkoordinasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), yaitu melarang kehadiran suporter tim tandang, adalah langkah yang harus dijalankan bersama.
Arya juga menekankan perlunya suporter menahan diri untuk tidak hadir dalam pertandingan tandang.
"Di Semarang, kita melihat adanya ejek-ejekan antar suporter. Inilah yang pada akhirnya memicu insiden ini. Situasinya sangat serius bagi kita semua," tambah Arya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Ricuh-di-jatidiri.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.