Cerita Kriminal
Adik Dosen UIN Solo yang Dibunuh Kuli Buka Suara, Beberkan Chat Korban Bukti Pengakuan Pelaku Fitnah
Dian dibunuh oleh seorang kuli bangunan bernama Dwi Feriyanto (22) diduga karena pelaku sakit hati dengan ucapan korban.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM, SUKOHARJO - Adik dari Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta Wahyu Dian Silviani buka suara.
Adik Dian bernama Dini ini membeberkan bukti chat yang membuktikan kakaknya merupakan pribadi yang menjaga omongan.
Namun Dian dibunuh oleh seorang kuli bangunan bernama Dwi Feriyanto (22) diduga karena pelaku sakit hati dengan ucapan korban.
Dwi merupakan kuli yang bekerja merenovasi rumah yang ditempati Dian di Graha Sejahtera Tempel, Gatak, Sukoharjo.
Dwi sudah ditangkap pihak kepolisian dan membuat sebuah pengakuan.
Pelaku yang sudah bekerja merenovasi rumah korban sejak sebulan terakhir ini berniat membunuh korban karena sakit hati.
Dwi mengaku pekerjaannya dibilang kurang bagus, lalu dikata-katai kasar hingga menyinggung perasaannya.
"Ditolol-tololin, dibegok-begokin, ya semacam itulah," kata Dwi di Mapolsek Gatak, Jumat (25/8/2023).
Terkait motif menguasai harta, Dwi mengaku itu bukan tujuan utamanya.
Dwi menyebut pada Senin (21/8/2023), Dwi yang sedang merenovasi di rumah korban mendapatkan teguran.
Teguran itu terus keluar dari mulut korban sampai pelaku selesai bekerja.
"Setelah itu (dendam) pengen bunuh, pengen menghabisi pakai pisau," sambung Dwi.
Dwi akhirnya melakukan pembunuhan tersebut di rumah korban dengan cara menusuk korban.
Pengakuan pelaku membuat keluarga korban tak terima, termasuk Dini.

Dini tahu betul sifat kakaknya yang selalu menjaga ucapannya.
Dini pun mengaku kecewa, banyak publik yang percaya ucapan dari sang pembunuh.
"Mereka gak tahu ya kak. Mulut mereka jahat ya kak, orang-orang kenapa ya kak bela si pembunuh,"
"Padahal kakak orang yang paling sering nasihatin adek-adeknya jaga omongan. Tapi pembunuh itu jahat ya kak, sudah bunuh kakak, fitnah kakak juga," tulis Dini sembari mengunggah fotonya bersama sang kakak di TikTok pribadinya dikutip TribunJakarta.com, Senin (28/8/2023).
Tak hanya itu, Dini juga mengunggah bukti chat yang dikirimkan kakaknya.
Dalam chat tersebut, terlihat korban menasihati adik-adiknya supaya menjaga ucapan kepada orang lain.
"Oriq tolong apa kalau kamu nda punya kata-kata yang baik untuk diucapin jaga, tolong jaga lidahmu dari kata-kata nd penting,"
"Kamu nd tau rasanya jadi saya sama ami jauh dari rumah liat mama bapak sama atin kaya gitu,"
"Tolong apa jangan ngomong yang nd penting2 nd guna sama sekali,"
"Coba kamu pikirin banyak sekali imbasnya omonganmu ini. Tolong km inget kata2 itu gampang diucapin tp dampaknya bisa kemana-mana." tulis korban kepada adiknya.
Tak hanya adik korban, ayah korban pun mengatakan hal serupa.

Moh Hasil Tamzil yakin putrinya merupakan pribadi yang baik dan sopan.
Tamzil ragu dengan pengakuan yang diucapkan Dwi terkait motif pembunuhan putrinya.
"Saya orang yang paling memahami perlaku anak saya ini, dia termasuk individu yang tak suka bicara banyak dan punya etika yang santun,"
"Oleh karena itu, jika muncul ucapan marah hanya karena sindiran hal tersebut sulit dipercaya,"
"Saya merasa bahwaa ada hal yang lebih dalam yang tersirat di balik pengakuan itu," ucap Tamzil usai prosesi pemakaman anaknya, Sabtu (26/8/2023).
Tamzil berharap, polisi tak serta merta menerima begitu saja pengakuan dari pelaku.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.