Viral di Media Sosial

Cerita Bocah SD yang Viral Disuapi Teman Sekelas: Cita-Cita Jadi Guru hingga Selalu Semangat Belajar

Reski, bocah SD yang viral disuapi teman sekelasnya ternyata memiliki cita-cita mulia menjadi guru.

Istimewa
Guru-guru SD Inpres Saluttowa, Sulawesi Selatan foto bersama Reski. (1) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Reski mendapat banyak perhatian dari warganet usai videonya viral di media sosial.

Meski kondisi tangannya tak sempurna dan kakinya tak ada, bocah kelas satu di SD Inpres Saluttowa, Sulawesi Selatan tetap semangat menimba ilmu.

Di balik semangatnya ini, siapa sangka jika dirinya memiliki cita-cita sebagai seorang guru.

Hal ini diungkapkan wali kelas Reski, Sukiati kepada TribunJakarta.com.

"Awalnya memang dia mau sekolah di sini ditanya-tanya mau jadi apa. Dia jawab mau jadi guru," ceritanya, Rabu (30/8/2023).

Sukiati tak menampik jika Reski masuk saat kegiatan belajar mengajar telah berlangsung.

Pada awal pekan lalu, Reski baru masuk ke sekolah tersebut setelah bertemu dengan korwil Kecamatan Tinggimoncong.

Saat perayaan 17-an, korwil tersebut tak sengaja berjumpa dengan Reski di Malino, sebuah kelurahan yang ada di Kabupaten Gowa, Kecamatan Tinggimoncong, Sulawesi Selatan.

Reski, bocah kelas satu SD dengan keterbatasan fisik yang tengah disuapi teman sekelasnya
Reski, bocah kelas satu SD dengan keterbatasan fisik yang tengah disuapi teman sekelasnya (Tangkap layar Tik Tok @its.nrhlza)

Diantar kakaknya, akhirnya Reski diterima sekolah dan kini sudah menjalani aktivitasnya sebagai pelajar.

Sukiati mengakui Reski rajin belajar di kelas.

Perangainya yang periang juga membuat guru-guru senang dengan dia dan mendoakan cita-citanya tercapai.

"Dia lucu. Guru-guru di sini juga mendukung cita-cita Reski. Hebat ya Reski, jadi dia semangat (belajar)," pungkasnya.

Awal Mula Viral

Reski mulai dikenal setelah video aktivitas Reski disuapi teman sekelas, viral di media sosial.

Sukiati sempat khawatir jika siswanya itu akan dibully oleh warganet di dunia maya.

Terlebih dengan siswa SD lainnya yang berhubungan dan berinteraksi langsung dengan Reski.

"Awalnya, kami khawatir, awalnya kami takut ada yang bully toh. Tapi, ternyata tidak. Anak-anak di SD saya menerima dengan senang. Jadi, kami guru-gurunya juga senang," ucapnya.

Sukiati bersama Reski di kelas SD Inpres Saluttowa, Sulawesi Selatan.
Sukiati bersama Reski di kelas SD Inpres Saluttowa, Sulawesi Selatan. (Dok Pribadi)

Bahagianya Sukiati, ternyata teman sekelas Reski sangat membantu.

Reski kerap dibelikan jajanan oleh temannya.

Teman-temannya juga kerap membantu mengangkatkan Reski jika orang tuanya tidak mendampingi di kelas.

"Akhirnya anak-anak senang setiap hari ada yang jajan berikan uang."

"Kalau seumpama orang tuanya ndak ada di kelas dia sudah istirahat ibu guru dengan anak-anak yang lain yang angkatkan dia tidak bisa turun di kursinya harus diangkat," pungkasnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved