Heru Budi Akui Sebagian Wilayah Jakarta Alami Krisis Air Bersih, Ini Solusinya

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengakui sebagian wilayah Jakarta kini mengalami krisis air bersih.

Dionisius Arya Bima Suci/TribunJakarta.com
Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono saat ditemui di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengakui sebagian wilayah Jakarta kini mengalami krisis air bersih.

Heru menyebut, krisis air bersih terjadi imbas kemarau panjang yang menyebabkan berkurangnya air baku yang bisa diolah menjadi air bersih.

“Ya ada beberapa kelurahan (alami krisis air bersih). Penyebabnya itu karena bahan baku berkurang dan lantas ada beberapa memang kebutuhan meningkat,” ucapnya di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (22/9/2023).

Ia menyebut, wilayah yang mengalami krisis air bersih itu mayoritas berada di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

Eks Wali Kota Jakarta Utara ini mengaku sudah memerintahkan pihak PAM Jaya untuk mengatasi masalah krisis air bersih ini dengan penyediaan reservoir.

“Kemarin saya minta Dirut PAM Jaya untuk menyiapkan reservoir. Ada di Marunda dan beberapa di Jakarta Barat,” ujarnya.

“Tujuannya supaya masyarakat bisa tetap mendapatkan pelayanan air bersih,” sambungnya.

Belasan Kelurahan Alami Krisis Air Bersih

Direktur PAM Jaya, Arief Nasrudin, mengatakan, tidak adanya hujan selama beberapa bulan terakhir ini menyebabkan penurunan kualitas air baku di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Hutan Kota, Jakarta Barat sehingga air hasil olahan tidak memenuhi standar Permenkes Nomor 492/2010.

“Hal ini menimbulkan gangguan layanan air bersih di area yang disuplai dari IPA Hutan Kota. Bentuk gangguan tersebut berupa terjadinya penurunan suplai air yang terjadi sejak 8 September 2023,” ucap Arief dalam keterangan tertulis, Kamis (21/9/2023).

Sebagai informasi, wilayah Hutan Kota lokasinya berada dekat laut dan merupakan titik terjauh dari pompa PAM Jaya.

Kemarau panjang yang terjadi beberapa bulan terakhir ini pun menyebabkan intrusi air laut ke air sungai sehingga meningkatkan Total Dissolved Solid (TDS) yang menjadikan kualitas air tidak sesuai dengan Permenkes.

Berdasarkan standar Permenkes, TDS air harus berada di bawah 200. Sedangkan saat ini TDS air baku di IPA Hutan Kota mencapai 2.000.

Di sisi lain teknologi pada IPA Hutan Kota tidak diperuntukan untuk desalinasi, sehingga PAM Jaya memutuskan menghentikan operasional tempat pengolahan air tersebut.

Atas kejadian ini, PAM Jaya menyampaikan permintaan maaf terhadap masyarakat yang mengalami gangguan layanan air bersih.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, PAM Jaya menyediakan bantuan truk tangki air bersih gratis bagi masyarakat.

Truk tangki air bersih ini juga disiapkan di titik-titik vital, seperti rumah sakit, tempat ibadah, dan yayasan sosial.

“Kami meminta maaf kepada masyarakat Jakarta yang saat ini mengalami krisis air dampak dari diberhentikannya IPA Hutan Kota,” tuturnya.

Anak buah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono ini pun berharap hujan kembali turun sehingga IPA Hutan Kota bisa beroperasi kembali.

“Dengan harapan air dari daratan dapat mendorong air laut sehingga TDS air baku di IPA Hutan Kota menjadi rendah dan bisa beroperasi lagi,” ujarnya. 

Berikut lokasi kelurahan terdampak:

  1. Kelurahan Penjaringan
  2. Pejagalan
  3. Pluit
  4. Kapuk
  5. Kalideres
  6. Rawabuaya
  7. Pegadungan
  8. Cengkareng Barat
  9. Cengkareng Timur
  10. Semanan
  11. Duri Kosambi
  12. Wijaya Kusuma
  13. Jelambar Baru
  14. Kapuk Muara
  15. Tegal Alur
  16. Kamal
  17. Kamal Muara

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved