Rumah Produksi Film Porno Digerebek

Siskaeee Ngaku Sudah Siapkan Bukti Saat Diperiksa di Kasus Produksi Film Porno di Jaksel

Usai pihak pembuat film porno, terkini satu per satu dari belasan pemeran film panas itu diperiksa penyidik Polda Metro Jaya.

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Acos Abdul Qodir
Annas Furqon Hakim/TribunJakarta.com
Selebgram Siskaeee memenuhi panggilan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Senin (25/9/2023). 

Ade menjelaskan, berkas perkara yang telah dilimpahkan itu masih diteliti oleh Jaksa sebelum dinyatakan lengkap atau P21.

"Kalau sudah dinyatakan lengkap oleh JPU, baru kita akan lakukan tahap II (pelimpahan tersangka dan barang bukti)," terang dia.

Produksi 120 Film Porno, Pemeran Dibayar Rp 15 Juta Per Film

Kolase Foto jumpa pers kasus rumah produksi film porno di kawasan Jakarta Selatan.
Kolase Foto jumpa pers kasus rumah produksi film porno di kawasan Jakarta Selatan. (Kolase Foto TribunJakarta)

Diketahui, Polda Metro Jaya membongkar praktik produksi film porno di Jakarta Selatan pada awal Juli 2023 ini. Namun, polisi baru menginformasikan perkara ini kepada publik pada Senin, 11 September 2023. 

Lima orang yang terlibat dalam pembuatan film porno ditangkap rumah sewaan di Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Dari penggerebekan rumah produksi film porno dan penangkapan lima tersangka, polisi menyita satu set peralatan syuting, lima buah hard disk, satu flash disk, lima handphone serta masing-masing dua laptop, PC, dan TV.

Lima tersangka tersebut yakni Irwansyah (sutradara), JAAS (kameramen), AIS (editor film), AT (sound engineering), dan SE (sekertaris sekaligus talent). 

Sebelum dibongkar pihak kepolisian, rumah produksi film porno ini menawarkan beberapa paket kepada para pelanggannya.

Harga paket termurah dibanderol Rp 50 ribu, sedangkan paket termahal mencapai Rp 500 ribu.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan sejumlah artis, foto model, hingga selebgram terlibat dalam produksi film porno ini.

Setidaknya ada 16 figur publik yang diduga menjadi pemeran dalam film-film porno yang diproduk para pelaku. 

"Jadi, perlu saya sampaikan di sini, latar belakang dari pemeran wanita di sini mulai dari artis, foto model, maupun selebgram," kata Ade.

Ade mengungkapkan, para pemeran wanita itu direkrut melalui jejaring media sosial.

"Cara merekrut para pemeran dalam konten video maupun film bermuatan asusila yang dimaksud, tersangka ini selain mendapatkan talent dari kelompok jaringannya, juga dilakukan melalui profiling media sosial dari calon targetnya," ungkap dia.

Tidak ada kontrak tertulis antara rumah produksi dan pemeran film porno ini.

Para pemeran film porno itu mendapatkan bayaran antara Rp 10-15 juta untuk setiap film yang diproduksi.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved