Viral di Media Sosial
VIRAL Guru SMA Bully Murid Cuma Anak Petani, Temannya Langsung Membela, Ada Syarat Permohonan Maaf
Video viral memperlihatkan oknum guru SMA yang membully muridnya karena pekerjaan orangtua cuma petani. Sang guru kini menyesal.
"Pak, janganki bawa-bawa petani, mentang-mentangki guru di situ," ucap perekam video itu.
Guru yang emosi membalas pertanyaan dengan nada tinggi hingga mengundang emosi siswa dan siswi lainnya.
Murid korban bullying yang berusaha menenangkan gurunya justru ke marah sang guru.
Sebagian besar siswa memilih keluar ruang kelas, meskipun akhirnya kembali masuk ke dalam kelas saat suasana sudah mulai mereda.
Video tersebut kemudian viral dan dibagikan di salah satu akun yang membagikan video itu adalah akun Instagram @terangmedia.
Dalam keterangan unggahan itu disebut bahwa insiden itu terjadi di salah satu SMA di Takalar, Sulawesi Selatan.
"Beredar video di beberapa group whatsapp di Kabupaten Takalar memperlihatkan seorang guru membully salah satu siswanya dikarenakan hanya seorang anak petani," isi narasi dalam keterangan unggahan itu.
Momen perdebatan antara guru dan siswa tersebut terekam oleh seorang siswi yang merupakan teman sekelas dari siswa tersebut.
Diketahui, bullying yang dilakukan oleh seorang guru tersebut terjadi di SMAN 3 Takalar.
Namun disebutkan dalam keterangan unggahan itu bahwa sang guru sudah minta maaf dan menyesali perbuatannya.
Klarifikasi Kadisdik Sulawesi Selatan
Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan dikabarkan telah menyoroti insiden tersebut.
Lewat melalui pesan singkat yang dikirimkan Kamis malam (05/10/23) belum membalas pesan yang dikirim.
Selain itu juga Kepala UPTD SMAN 3 Takalar diduga jadi lokasi perundungan tersebut juga hendak dikonfirmasi kebenarannya video tersebut belum berhasil memberikan klarifikasi perihal meski pesan whatsapp terkirim.
Namun Kepala Komite SMAN 3 Takalar Dr. Nawir Rahman berhasil dikonfirmasi Kamis malam (05/10/23) membenarkan bahwa memang kejadian itu berada SMAN 3 Takalar di kelas 12 dan tadi langsung diminta konfirmasi ke guru bersangktuan dan siswa-siswi yang ada ruangan tersebut.
'Guru tersebut mengaku menyesal atas kejadian itu tapi siswa-siswi juga menyampaikan kekesalannya terhadap guru tersebut dan dia bisa menerima permohonan maafnya dengan catatan tidak lagi mengajar di kelas itu lagi," ujar Dr. Nawir.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.