Viral di Media Sosial
Sosok Kakek 63 Tahun Rela Naik Sepeda 7 Bulan dari Tangsel ke Mekah, Berawal dari Obrolan Teman
Supriadi, kakek berusia 63 tahun mengayuh sepeda miliknya selama berbulan-bulan dari Tangerang Selatan untuk menujuk ke Tanah
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Seorang kakek rela mengayuh sepeda selama berbulan-bulan dari Tangerang Selatan untuk menujuk ke Tanah Suci Mekah.
Kakek tersebut diketahui bernama Supriadi, warga Tangerang Selatan berusia 63 tahun.
Momen perjalanan Supriadi itu, dibagikan oleh akunTiktok @gibran_asry31.
Dalam video yang diunggahnya, 11 hari sudah sang kakek menempuh perjalanan dari kota asalnya hingga sampai ke daerah Sumatera Selatan.
"Indonesia to Makkah" begitu tulisan pada bagian belakang sepeda tua yang ia kendarai.
Sementara pada bagian depan sepeda tersebut, perpasang bendera dua negara yaitu Indonesia, dan Arab Saudi.
Dua orang berseragam TNI yang mengendarai motor, merekam momen perjalanan sang kakek yang penuh semangat mengayuh sepedanya itu.
"Semangat Pak," kata sosok yang merekam video tersebut.
"Semangat, semoga sehat sampai di Mekah," jawab Supriadi di tengah-tengah perjalanannya.
Ketika itu, sang perekam bertanya bagaimana cara Supriadi bisa sampai ke Mekah dengan mengendarai sepeda, sementara ia harus menyebrang lautan.
Sambil tersenyum, ia mengatakan akan menyebrang dari Kota Kuala Tungkal.
"Tetap semangat pak, semoga tercapai," kata pria dalam video tersebut.
Berawal dari obrolan kosong bersama teman

Keberangkatan Supriadi ke Tanah Suci, rupanya berawal dari obrolan kosong bersama teman-temannya.
Penelusuran TribunJakarta.com, kakek berusia 63 tahun ini memulai perjalanannya ke Mekah dengan mengayuh sepeda dari masjid Al-Ikhlas, Kelurahan Cilenggang, Kabupaten Tangerang Selatan.
Perjalanan tersebut dilakukan sejak Sabtu (23/9/2023) silam.
Dikutip dari TribunSumsel, awalnya Supriadi hanya sekedar mengobrol dengan beberapa orang temannya yang sudah pernah datang ke Tanah Suci.
Dari obrolan tersebut, tercetus niatan untuk datang ke sana dengan menggunakan sepeda.
"Alhamdulillah persiapan sudah lengkap persen, tinggal selama di perjalanan, saya serahkan kepada Allah SWT," kata Supriadi saat ditemui TribunSumsel di Kayuagung, belum lama ini.
Meskipun kondisinya sudah tidak lagi muda, Supriadi mengaku dirinya masih sehat secara fisik.
Oleh sebab itu, berbekal tekad yang kuat ia rela melakukan perjalanan meski jaraknya sangat jauh demi memenuhi rukun Islam ke lima.
Bagaimana nasibnya selama di jalan, kata Supriadi sepenuhnya ia pasrahkan kepada sang pemilik kehidupan.
Ia pun bercerita, bahwa perjalanannya ini telah mendapatkan dukungan penuh dari keluarga.
"Alhamdulillah kondisi badan masih sehat dan di dukung oleh keluarga tercinta," ungkapnya.
Saat ditemui oleh TribunSumsel, Supriadi sudah melewati beberapa provinsi di hari ke13 perjalanannya.
Ia sudah berhasil melewati Banten, Lampung dan Sumatera Selatan.
Perjalanan selanjutnya, kata dia akan mengarah ke daerah Riau dan Batam,"
Berhenti setiap waktu salat
Melakukan perjalanan jauh dengan sepeda, tentu bukan hal yang mudah.
Dibutuhkan fisik dan tekad yang kuat untuk benar-benar bisa melintasi berbagai provinsi dan juga wilayah hanya dengan mengayuh sebuah sepeda.
Saat ditanya tentang perjalanannya, Supriadi bercerita bahwa dirinya tak ingin memaksakan diri untuk terus berjalan seharian.
Masjid dan musala, dipilih untuk menjadi tempat peristirahatan di setiap waktu salat, dan juga malam hari.
Setelah salat subuh, Supriadi tak langsung berbegas.
Ia akan menyiapkan tenaga dan juga perbekalan untuk perjalanannya yang ia mulai pukul 6.00 WIB.
Hingga sekira pukul 10.00 WIB, Supriadi akan kembali melipir ke masjid terdekat untuk melakukan salat dhuha sambil beristirahat.
"Tetapi setelah salat Magrib saya akan istirahat total di masjid," ujarnya.
Apabila tidak ada halangan, ia pun memperkirakan perjalanannya akan memakan waktu sekitar 7 bulan lamanya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.