Cak Imin Dulu Gagalkan Mahfud MD Jadi Cawapres Jokowi, Kini Malah Jadi Saingan di Pilpres 2024

TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy alias Rommy membeberkan sosok yang menggagalkan Mahfud MD menjadi cawapres Jokowi di tahun 2019.

Hal ini disampaikan Rommy dalam podcast di akun Youtube Total Politik berjudul 'Romahurmuziy Ceritakan Detik-detik Batalnya Mahfud MD Jadi Wapres Jokowi.

Ia menyebut bahwa peralihan nama cawapres dari Mahfud MD ke Maruf Amin terjadi di detik-detik akhir, di mana saat itu 3 ketum parpol yakni Ketum Nasdem Surya Paloh, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar tak setuju jika Jokowi memilih Mahfud MD.

Surya Paloh menjawab, bahwa Mahfud MD adalah ketua tim sukses Prabowo di Pilpres tahun 2014, dan selama 4 tahun terakhir yang bersangkutan tidak mengeluarkan keringatnya untuk koalisi pemerintah.

Sehingga Paloh merasa tak ada alasan untuk mencalonkan Mahfud MD sebagai cawapres.

Sementara Airlangga menjawab, bahwa Mahfud MD adalah orang yang mengusulkan pembubaran Golkar tahun 1998.

Ia pun menyebut bahwa para senior Golkar akan menarik diri dari koalisi jika Mahfud MD tetap dipilih.

Sedangkan Cak Imin mengatakan bahwa sikap PKB sama seperti sikap PBNU di mana hingga hari itu Mahfud MD tak dianggap sebagai orang NU oleh PBNU.

Sehingga tak ada alasan PKB untuk menerima Mahfud MD.

"Kalau Muhaimin atau akrab disapai Cak Imin menyatakan bahwa mereka sejalan dengan PBNU dan menyebut Mahfud MD bukan kader NU," kata Romi.

Menurut Rommy, jawaban para ketua umum parpol pendukung Jokowi itu disampaikan di Istana atau detik-detik jelang penetapan nama cawapres Jokowi di Restoran Plataran Menteng pada Kamis, 9 Agustus 2018.

"Presiden lantas bertanya apakah semua setuju Maruf Amin? semua ketum setuju," kata Romi.

Kini Jadi Saingan

Mahfud MD akhirnya diumumkan sebagai cawapres pendamping Ganjar Pranowo hari ini, Rabu (18/10/2023).

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengatakan dirinya memilih pria yang kini menjabat Menko Polhukam itu demi kepentingan bangsa dan negara.

"Hari ini Rabu 18 Oktober 2023 saya dengan mantap, saya telah mengambil keputusan."