Mengenal Druze, Suku Minoritas di Pinggiran Israel yang Diam-diam Bertahan di Tengah Gempuran Perang

Sejak larangan itu, populasi Druze terus ada hanya berdasarkan kelanjutan dari generasi sebelumnya.

3. Druze sangat menekankan filsafat dan kemurnian spiritual

Hampir semua Druze (99 persen) percaya pada Tuhan, termasuk 84 persen yang mengatakan mereka benar-benar yakin dengan kepercayaan mereka.

Tetapi tidak ada hari suci yang ditetapkan, liturgi reguler atau kewajiban untuk ziarah, karena Druze dimaksudkan untuk terhubung dengan Tuhan setiap saat.

Tradisi Druze juga menghormati beberapa "mentor" dan "nabi," termasuk Yitro dari Midian (ayah mertua Musa), Musa, Yesus, Yohanes Pembaptis dan Nabi Muhammad.

Beberapa filsuf dan orang-orang berpengaruh lainnya juga sangat dihormati oleh Druze, termasuk Socrates, Plato, Aristoteles, dan Alexander Agung.

4. Aktif dalam kehidupan publik dan runduk pada wajib militer

Faktanya, selama lebih dari empat dekade, militer Israel memiliki unit infantri Druze utama yang disebut Herev, atau batalion pedang.

Ini berbeda dengan orang Arab Israel, yang dibebaskan dari dinas militer.

Wanita Druze tidak diharuskan untuk melayani.

5. Memiliki pandangan serupa tentang solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina

Sementara 42 persen dari Druze mengatakan suatu cara dapat ditemukan bagi konflik Israel-Palestina agar mereka dapat hidup berhimpunan secara damai.

51 persen Muslim, 45 persen Kristen, dan 43 persen Yahudi juga mengambil pandangan ini.

Hanya 18 persen dari Druze yang mengatakan bahwa solusi dua negara bukan pilihan yang layak.

Baca artikel menarik lainnya di Google News.