Cerita Kriminal

Kenalan di Angkot Berujung Petaka, Tabungan Haji Nenek di Bekasi Ludes Dikuras Maling

Pelaku berjumlah empat orang, satu di antaranya merupakan perempuan yang berperan sebagai eksekutor menempel korban. 

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Acos Abdul Qodir
TribunnewsBogor
Ilustrasi hipnotis dengan menepuk pundak 

Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK MELATI - Nenek bernama Suwarsiti (64) diduga jadi korban pencurian bermodus hipnotis, uang tabungan haji senilai ratusan juta miliknya ludes dikuras. 

Peristiwa terjadi pada Selasa (17/10/2023) sekira pukul 13.00 WIB, di kawasan Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi

Kasus ini telah dilaporkan ke Polisi dengan nomor registrasi, LP/B/002/06/2023/SPKT POLSEK PONDOK GEDEPOLRES METRO BEKASI KOTA POLDA METRO JAYA.

Berawal dari Kenalan 

Kasus ini bermula saat korban hendak pulang dari kampus anaknya, nenek berusia 64 tahun itu jalan seorang diri menggunakan angkutan umum. 

Cintia Dewi (26) anak korban mengatakan, pertemuan ibunya dengan kawanan pelaku terjadi saat hendak pulang ke rumah Jalan Kecapi Melati, RT 01 RW 01, Jatiwarna. 

Tiba-tiba ibunya dihampiri seorang wanita, diajak berkenalan dengan berpura-pura menanyakan masjid di sekitar tempat tinggal korban. 

"Awalnya menanyakan masjid katanya mau sumbangan, yang nempel ibu saya itu perempuan," kata Cintia. 

Pelaku berjumlah empat orang, satu di antaranya merupakan perempuan yang berperan sebagai eksekutor menempel korban. 

Mereka berkenalan dengan Suwarsiti dengan berpura-pura sebagai donatur penyumbang dana untuk masjid-masjid. 

Baca juga: Dikirim ke RS Polri, Ibu yang Tenggelamkan Bayi di Ember Jalani Observasi Kejiwaan 14 Hari

Untuk meyakinkan korban, Suwarsiti sempat diperlihatkan mata uang asing menyerupai dolar diduga bagian dari strategi pelaku. 

Keduanya berbincang hingga akrab, korban diduga telah terpengaruh sugesti dari pelaku hingga mengajaknya ke dalam rumah. 

Di dalam rumah, aksi pelaku menguras harta benda dan uang milik korban mulai dilakukan dengan segala tipu daya. 

Uang Tabungan Haji Ratusan Juta Rupiah Ludes 

Di dalam rumah, pelaku awalnya bertanya soal tabungan yang dimiliki korban berupa uang tunai dan perhiasan emas. 

Diduga karena sudah terpengaruh sugesti, korban secara sukarela menyerahkan seluruh uang tunai dan perhiasan emas senilai 40 gram ke pelaku. 

"Ibu saya ditanya ada tabungan, ibu bilang ada, tanpa sadar mengeluarkan semua uang yang disimpan di rumah, perhiasan, emas," ucap Cintia. 

Tidak cukup sampai di situ, pelaku kemudian menanyakan soal tabungan di bank yang dimiliki korban. 

Lagi-lagi, korban secara terbuka mengaku memiliki tabungan di bank yang nilai ratusan juta. 

Pelaku lalu meminta korban ikut untuk ke Bank BNI cabang Jatiwarna samping Naga Swalayan, Jalan Raya Hankam, Pondok Melati, Kota Bekasi.

Di sana, korban diminta mencairkan uang dari tabungannya senilai Rp100 juta dan melakukan transaksi belanja sebanyak Rp45 juta di pasar swalayan tersebut. 

Belum habis uang tabungan dikuras, nenek berusia 64 tahun itu kembali diajak berkeliling menggunakan mobil. 

Di perjalanan, pelaku kembali meminta korban melakukan penarikan uang tunai di ATM Bersama dengan nilai bervariatif mulai dari Rp15 juta sampai satu juta. 

"Itu tabungan ibu saya sama almarhum bapak saya juga, rencananya mau buat umroh sampai haji," kata Cintia. 

Korban Dihipnotis hingga Linglung

Modus hipnotis diduga menjadi sarana pelaku melancarkan aksinya, Cintia mengatakan, kondisi ibunya selama ini merupakan lansia yang sehat. 

"Ibu saya masih sehat cuman namanya udah tua suka lupa gitu doang, nah pas kejadiannya ada yang dia ingat ada yang lupa juga," kata Cintia. 

Cintia juga cukup heran, ibunya yang tidak biasa ke bank untuk mencairkan uang bisa mengetahui secara rinci persyaratan yang harus disiapkan. 

"Biasanya dia gak apal pin atm, ktp dan atm disimpan dimana selalu lupa dan entah kenapa kejadian ini ibu saya inget semua," jelas dia. 

Pengaruh hipnotis diduga telah mempengaruhi begitu dalam, sampai-sampai korban benar-benar mengikuti sugesti dari pelaku. 

Setelah puas menguras tabungan, komplotan pelaku ini menurunkan korban di pinggir jalan dekat bandara Pasar Pondok Gede, Kota Bekasi

Korban saat itu ditemukan oleh warga dengan kondisi linglung, beruntung saat itu keluarga dapat dihubungi untuk menjemputnya. 

"Setelah dari bank terus berkeliling karena rata-rata penarikan uang di ATM Bersama itu daerah Jakarta Pusat, ibu saya ditinggal di bunderan Pondok Gede dengan keadaan linglung," ucap Cintia.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved