Yoris Geram Saat Yosef Minta Cairkan Uang Yayasan Rp 200 Juta, Padahal Tuti dan Amelia Baru Tewas
"Bongkar dulu yayasan, kalau sudah dibongkar baru ketahuan (motif kasus Subang)," ucap Achmad Taufan, kuasa hukum Danu.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Di tengah terungkapnya para pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, nama Yayasan Bina Prestasi Nasional mencuat setelah dibongkar kuasa hukum M Ramdanu alias Danu, Achmad Taufan.
"Bongkar dulu yayasan, kalau sudah dibongkar baru ketahuan (motif kasus Subang)," ucap Achmad Taufan dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Dulu, Yoris rupanya sempat geram karena sang ayah, Yosef memintanya untuk mencairkan uang Rp 200 juta.
Yoris kesal sang ayah malah memikirkan soal uang, padahal ibu dan adiknya, Tuti Suhartini dan Amelia Mustika Ratu baru saja tewas dibunuh.
Diketahui Yosef adalah suami dari Tuti dan ayah dari Amelia.
Tuti dan Amelia merupakan korban pembunuhan yang terjadi di kediamannya di Jalan Cagak, Kabupaten Subang, 18 Agustus 2021 lalu.
Belakangan terungkap, Yosef merupakan salah satu dari empat pelaku pembunuhan Tuti dan Amelia.
Sampai saat ini polisi masih mencaritahu motif yang mendasari kasus pembunuhan ibu anak di Subang tersebut.
Di tengah penyelidikan polisi, muncul nama Yayasan Bina Prestasi Nasional yang disebut-sebut sebagai motif di balik peristiwa ini.
Yayasan ini beralamatkan di Curugrendeng, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.
Rupanya yayasan ini dibentuk pada tahun 2009 oleh Yosef dan istri mudanya, Mimin.
Mimin menjadi bendahara Yayasan Binsa Prestasi Nasional selama 2 tahun. Kemudian, posisinya kemudian digantikan Tuti.
"Awalnya Yoris ketua yayasan sebelum terjadi pembunuhan. Yosef dewan pembina, Tuti bendahara, Amel sekretaris," papar pengacara Yoris, Leni Anggraeni.
Setelah Tuti dan Amel meninggal tak wajar di rumahnya, Yosef menempati jabatan sebagai ketua.
Kemudian Yoris menjadi kepala sekolahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.