Dishub Ungkap Data Jumlah Kendaraan Melintas di Jakarta, WFH ASN DKI Tak Turunkan Kemacetan
Syafrin menerangkan, rata-rata volume lalu lintas pada peak pagi (06.00 WIB - 10.00 WIB) selama penerapan WFH ASN sebesar 1.829.492 kendaraan per hari
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Syafrin Liputo menyebut, pemberlakuan kebijakan work from home (WFH) bagi ASN DKI tidak efektif dalam mengatasi masalah kemacetan lalu lintas.
Hal ini diungkapkan Syafrin berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan Dishub selama pelaksanaan WFH 50 persen bagi ASN DKI selama periode 21 Agustus sampai 21 Oktober 2023.
Anak buah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono ini pun menyebut, kepadatan lalu lintas tidak turun signifikan selama penerapan WFH bagi ASN Pemprov DKI.
“Rata-rata volume lalu lintas selama penerapan WFH ASN Pemprov DKI Jakarta sebesar 6.800.992 kendaraan per hari atau turun 0,63 persen dibandingkan dengan masa sebelum WFH dengan rata-tata volume lalu lintas 6.843.883 kendaraan per hari,” ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (24/10/2023).
Artinya, kendaraan yang melintas di jalanan ibu kota hanya turun 42.846 kendaraan per hari selama masa penerapan WFH ASN DKI.
Syafrin menerangkan, rata-rata volume lalu lintas pada peak pagi (06.00 WIB - 10.00 WIB) selama penerapan WFH ASN sebesar 1.829.492 kendaraan per hari.
Sedangkan, sebelum masa penerapan WFH rata-rata volume lalu lintas 1.856.975 kendaraan per hari.
“Sehingga rata-rata volume lalu lintas turun 27.483 kendaraan per hari atau 1,48 persen,” ujarnya.
Kemudian, volume lalu lintas pada peak sore (16.00 WIB - 20.00 WIB) hanya turun 0,46 persen dari 1.748.010 kendaraan per hari sebelum penerapan WFH ASN DKI menjadi 1.739.979 kendaraan per hari.
“Artinya ada penurunan 8.041 kendaraan per hari atau 0,46 persen,” tuturnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono memutuskan untuk tak memperpanjang kebijakan WFH ASN DKI.
Adapun kebijakan WFH 50 persen bagi ASN DKI ini diterapkan untuk menekan angka kemacetan dan polusi udara di ibu kota.
Pasalnya, masalah polusi udara di Jakarta jadi sorotan selama beberapa terakhir.
Hal ini tidak terlepas dari buruknya kualitas udara di ibu kota selama musim kemarau.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Dianggap Berhasil Urai Kemacetan TB Simatupang, Gratis Masuk Tol Fatmawati Diperpanjang |
![]() |
---|
Klaim Efektif Tekan Kemacetan, Pram Bakal Lanjutkan Rekayasa Lalin di TB Simatupang hingga Oktober |
![]() |
---|
Warga Keluhkan Kemacetan 'Horor' Usai Bubaran di Mentari Intercultural School, Senggol Pramono Anung |
![]() |
---|
Jakarta Masih Macet, Pembangunan LRT Jakarta Velodrome-Manggarai Dikebut, Sudah 69 Persen |
![]() |
---|
Kabel Tersangkut Truk, Lampu Lalu Lintas Perempatan Slipi Mati Seharian, Pengendara Saling Serobot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.