Mengenal Drone MQ-9 Reaper, Pesawat Nirawak Kebanggaan AS Jatuh Ditembak Kelompok Houthi di Yaman

Ini penampakan dan spesifikasi drone MQ-9 Reaper, pesawat tanpa awak kebanggan AS yang ditembak jatuh oleh kelompok Houthi di Yaman.

Editor: Muji Lestari
www.af.mil
Drone MQ-9 Reaper, pesawat nirawak kebanggaan AS yang jatuh ditembak kelompok Houthi di Yaman. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Seperti apa drone MQ-9 Reaper, drone mematikan kebanggaan Amerika Serikat (AS) yang rontok ditembak kelompok Houthi di Yaman.

Sistem pertahanan udara milisi muslim Syiah Houthi, dilaporkan telah menembak jtuh sebuah pesawat tanpa awak milik AS.

Ya, kelompok bersenjata yang didukung Iran itu menembak drone pengintai MQ-9 Reaper.

Dikutip dari Time of Israel, Pentagon telah mengkonfirmasi jatuhnya MQ-9 Reaper dan mengatakan pihaknya masih menganalisis kejadian tersebut, termasuk apakah drone tersebut berada di wilayah udara internasional atau di atas Yaman.

Belum diketahui senjata yang digunakan kelompok Houthi Yaman untuk menjatuhkan drone canggih militer AS tersebut.

Namun diduga mereka menggunakan senjata rudal permukaan ke udara jarak pendek buatan Iran.

Iran sendiri telah beberapa kali menjatuhkan drone AS yang dianggap telah memasuki teritorial mereka.

Lantas, apa itu drone MQ-9 Reaper dan seperti apa spesifikasinya?

Apa Itu Drone MQ-9 Reaper

MQ-9 Reaper merupakan pesawat tempur tanpa awak atau disebut juga unmanned combat air vehicle (UCAV).

Drone produksi General Atomics Aeronautical Systems (GA-ASI) ini merupakan salah satu drone andalan militer Amerika Serikat.

Drone MQ-9 Reaper
Drone MQ-9 Reaper, pesawat nirawak kebanggaan AS yang jatuh ditembak kelompok Houthi di Yaman

Huruf "M" adalah sebutan Departemen Pertahanan untuk multi-peran, dan "Q" berarti sistem pesawat yang dikemudikan dari jarak jauh. Angka "9" menunjukkan bahwa ini adalah yang kesembilan dari rangkaian sistem pesawat yang dikemudikan dari jarak jauh.

MQ-9 Reaper merupakan pengembangan dari drone MQ-1 Predator. MQ-9 lebih besar, lebih berat, dan memiliki kemampuan yang lebih baik dibanding MQ-1 Predator.

MQ-9 Reaper dioperasikan dari jarak jauh oleh tim terdiri dari dua orang, yang berperan sebagai pilot dan anggota awak pesawat yang mengoperasikan sensor dan memandu senjata.

Melansir laman af.mil, misi utama adalah sebagai 'aset pengumpulan intelijen dan digunakan untuk target eksekusi dinamis.

Kemampuan MQ-9 Reaper membuatnya memenuhi syarat untuk melakukan operasi peperangan tidak teratur untuk mendukung tujuan komandan kombatan.

Spesifikasi MQ-9 Reaper

Pesawat ini memiliki panjang 11 meter dengan lebar sayap lebih dari 22 meter. Drone ini juga memiliki kemampuan unik, yakni dapat melakukan serangan presisi terhadap target bernilai tinggi.

MQ-9 Reaper mampu menjalankan berbagai misi, seperti pengintaian, pengawasan, bahkan memburu musuh.

Reaper dapat membawa sebanyak 16 rudal Hellfire, setara dengan kapasitas muatan helikopter Apache.

Seperti UAV lainnya, MQ-9 Reaper mampu di ketinggian 50.000 kaki (15 km) dan dapat berkeliaran di atas target selama sekitar 24 jam, menjadikannya berguna untuk misi pengawasan.

Drone MQ-9 mengusung Multi-Spectral Targeting System, yang memiliki perangkat sensor visual untuk penargetan.

The MTS-B terintegrasi dengan sensor infrared, kamera TV warna/monokrom, kamera TV dengan gambar ditingkatkan, penanda laser, dan iluminator laser. Video dari setiap sensor gambar dapat dilihat sebagai satu video atau terpisah-pisah.

Sejak resmi masuk dalam militer Amerika Serikat, MQ-9 Reaper terlibat dalam misi-misi di Afghanistan, Iraq, Pakistan, Ethiopia, Somalia, Libya, dan Mali. Reaper juga dipergunakan oleh Amerika Serikat untuk memburu salah satu tokoh ISIS Mohammed Emwazi, yang lebih dikenal sebagai Jihadi John. MQ-9 berhasil membunuh tokoh ISIS tersebut, pada November 2015.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved