Mengenal Kamp Jenin, Rumah Bagi Para Militan Palestina yang Diserbu Tentara Israel

Kamp pengungsian Jenin, baru-baru ini dilaporkan digerebek tentara Israel. Para warga hanya diberi waktu 2 jam untuk keluar dari tempat tersebut.

Editor: Muji Lestari
Al Jazeera
Tentara Israel berupaya menghancurkan jalan selama penggerebekan di Kamp Jenin. 

Mengingat kamp Jenin adalah tempat pengungsian, tentu menimbulkan pertanyaan mengapa tentara Israel menyerang kamp para pegungsi.

Rupanya, kamp ini adalah rumah bagi Brigade Jenin.

Kamp ini berisi kumpulan petempur dari berbagai kelompok militan Palestina, termasuk Hamas, dan Brigade Jihad Islam Palestina, al-Quds.

Menurut IDF, setidaknya ada 420 pasukan bersenjata di dalam kamp tersebut.

Mereka beroperasi di wilayah setempat, dan mengatakan mereka bagian dari "perlawanan" terhadap Israel.

Jenin, ada sebuah generasi baru petempur Palestina, kata koresponden diplomatik BBC, Paul Adams.

"Para pemuda bersenjata api ini tak pernah mengenal proses perdamaian," katanya. "Mereka tidak punya prospek apa pun mengenai resolusi diplomasi terhadap konflik.

"Mereka sama sekali tidak yakin dengan kepemimpinan politik mereka sendiri. Oleh karena itu, mereka melawan pendudukan [Israel] dengan cara yang mereka pikirkan."

Sejarah Kamp Jenin

Pengungsian Kamp Jenin dibangun pada 1953 bagi warga Palestina yang tergusur akibat perang 1948 sampai 1949, antara pasukan Israel dan Arab ketika negara Israel baru dibentuk.

Pada saat itu, Tepi Barat masih berada di bawah Yordania. Area itu mencakup para pengungsi kamp Jenin dari Haifa, Nazaret, dan daerah-daerah sekitar, yang kini menjadi bagian dari Israel modern.

Setelah Perang Enam Hari pada 1967, Jenin dan seluruh Tepi Barat berada di bawah kedudukan Israel dan lebih banyak pengungsi datang ke kamp Jenin.

Kamp itu merupakan satu dari 19 kamp pengungsi lain di Tepi Barat, yang menampung 200.000 orang.

Kamp Jenin menjadi titik fokus konflik selama perlawanan balik Palestina kedua yang terjadi antara 2000 hingga 2005.

IDF menduduki kamp tersebut pada 2002 setelah bertempur selama 10 hari, yang kemudian dikenal sebagai Pertempuran Jenin.

Kurang lebih 52 tentara Palestina dan warga sipil, serta 23 tentara Israel tewas dalam pertempuran tersebut.

Lebih dari 400 rumah hancur dan lebih dari seperempat dari populasi kehilangan tempat tinggal.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved