Kerap Lukiskan Kedamaian Gaza dan Yerusalem, Seniman Palestina Tewas Dalam Serangan Udara Israel
Heba Zagout, pelukis Palestina bersama dua anaknya terbunuh oleh rudal Israel pada Jumat (13/10/2023) lalu.
TRIBUNJAKARTA.COM - Rudal dan roket tentara Israel tidak hanya menghancurkan gedung-gedung tinggi di Kota Gaza, Palestina, tetapi juga ekosistem seni di dalamnya.
Sejumlah seniman dari mulai penulis, aktor hingga pelukis terbunuh.
Kedamaian, keindahan dan toleransi yang kerap disuarakan para seniman itu kini hanya terdengar dan tergambar dari karyanya.
Salah satu seniman itu adalah Heba Zagout. Pelukis perempuan asal Gaza kelahiran 1984.
Heba bersama dua anaknya terbunuh oleh rudal Israel pada Jumat (13/10/2023) lalu.
Heba banyak melukis tentang Gaza, Jaffa hingga Yerusalem.
Dengan padu padan warna yang cerah, lukisan Heba seperti memberikan keceriaan bagi yang melihatnya.
Optimisme akan kedamaian seperti menjadi harapan Heba dalam setiap goresan kuasnya.
Heba juga sering melukis keindahan Masjid Al-Aqsa dengan nuansa yang teduh, damai, jauh dari senjata dan intoleransi.
Pada lukisannya yang lain, Heba juga melukis gedung-gedung yang rapat dengan simbol agama seperti salib, bulan bintang menggambarkan hangatnya kerukunan umat beragama.
Dia juga melukis gambar perempuan, beberapa memegang burung merpati atau kunci atau alat musik oud, masing-masing melambangkan perdamaian, kembali ke rumah dan budaya kuno.
Gaza dalam lukisan Heba adalah kota pesisir yang damai. Malamnya biru penuh kerlip bintang.
Yerusalem dengan Masjid Al-Aqsanya dilukiskan meriah dengaan warna-warni kembang api di langitnya.
Heba sadar betul tanah kelahirannya sekaligus tempat dia besar sedang tidak baik-baik saja.
Lukisannya yang penuh warna itu adalah caranya mengirim pesan kepada dunia.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.