Penipuan Tiket Coldplay
Orangtua Gischa Dicurigai Terlibat Kasus Penipuan Tiket Coldplay, Korban Ngaku Pernah Berikan Uang
Korban Gischa Debora mengaku pernah memberikan uang pembelian tiket fiktif konser Coldplay kepada orangtua gadis berusia 19 tahun tersebut.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Orangtua Gischa Debora dicurigai ikut terlibat dalam kasus penipuan tiket konser Coldplay yang menjerat anaknya.
Gischa Debora ditahan polisi karena melakukan penipuan tiket Coldplay dengan total kerugian yang tak main-main.
Di usianya yang baru 19 tahun, Gischa telah berhasil menipu banyak orang dengan total kerugian mencapai Rp 5,1 Miliar.
Salah satu korban, bernama Alika Nurul Indah bercerita pernah bertemu dengan orangtua Gischa terkait dengan pembelian tiket konser tersebut.
Ia mengaku pernah bertemu dengan Gischa dan orangtuanya di sebuah hotel terkait dengan pembelian tiket konser Coldplay yang tidak kunjung jelas.
Sebagai informasi, Alika merupakan salah satu reseller yang membeli tiket konser Coldplay dalam jumlah banyak kepada Gischa untuk kemudian dijual kembali.
Dilansir dari TribunBekasi, Alika mulai merasakan kejanggalan pada saat H-seminggu sebelum konser berlangsung.
Ktika itu, setiap dichat untuk ditanya kejelasan tiket yang dipesannya, Gischa tidak pernah membalas.
Namun anehnya, Gischa selalu merespon apabila chat tersebut berisi pesanan baru.
"H-seminggu di November itu, udah mulai hilang-hilangan. Dichat enggak balas tapi kalau ditanya tiket aman enggak, jawabnya aman. Kadang kalau kami tanya tiket enggak dibalas, tapi kalau bilang mau beli lagi langsung dibalas," kata Alika Nurul Indah di Mapolres Metro Jakarta Pusat, dikutip dari TribunBekasi, Senin,(20/11/2023).
Karena tidak kunjung mendapat kejelasan, ia akhirnya sempat bertemu dengan Gischa dan ibunya di salah satu Mall kota Jakarta.
Ketika pertemuan itu, Gischa bilang akan mengamankan tiketnya di H-3 sebelum acara.
Untuk membuat Alika percaya, ia menyebut akan mengembalikan uang yang sudah diberikan apabila tiket itu belum jelas di H-3.
Sayangnya, tiket-tiket yang sudah ia beli tidak juga mendapat kejelasan.
Tepatnya pada Selasa, 14 November 2023 atau sehari sebelum konser Coldplay, Alika Nurul Indah bersama para korban lain mendatangi salah satu hotel tempat Gischa Debora Aritonang dan keluarganya menginap.
Alika menduga, hotel itu menjadi tempat Gischa Debora dan keluarganya untuk bersembunyi menghindari para korban yang mencarinya.
Namun saat didatangi para korban itu, Gishca tak menunjukan batang hidungnya.
Malah ketika itu, ayah Gischa yang datang dan menemui para korban yang mencari anaknya untuk bertanya soal kejelasan tiket yang mereka beli.
"Aku videoin bapaknya klarifikasi, kalau misalkan ada masalah sama tiket, bapaknya bakal refund full di hari yang sama semuanya," kata Alika Nurul Indah.
Hingga saat ini, ia mengaku tidak juga menerima uang refund yang dijanjikan.
Ia pun menuntut agar Gischa dan keluarganya bisa menepati janji dan mengganti seluruh kerugiannya.
Korban ngaku pernah beri uang pembelian tiket Colplay ke orangtua Gischa
Sementara itu, korban tiket fiktif Gischa lainnya bernama Santi mengaku pernah memberikan uang pembelian tiket Coldplay kepada orangtua Gischa.
Awalnya, Santi memang percaya pada Gischa karena pernah bekerjasama pada beberapa waktu lalu.
Sama seperti Alika, Santi juga merupakan reseller yang sudah cukup lama berbisnis tiket konser semacam ini.
Pada saat konser NIKI Nicole September 2023 lalu, ia sempat bekerjasama dengan Gischa soal pembelian tiket.
Memang, ia mengakui saat itu Gischa sudah tidak bisa menepati janji.
Apa yang diberikan, tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan. Tetapi kata Santi kala itu ingkarnya Gischa masih terbilang wajar sehingga bisa dimaklumi.
"Saya pesan tiket waktu itu 20, tapi yang ada cuma... Tapi saat itu sisanya bisa di refund (dikembalikan)," kata Santi.
Saat war tiket konser Coldplay dibuka, ia akhirnya kembali bekerjasama dengan Gischa.
Ia membeli tiket kepada Gischa dengan nominal yang cukup banyak yakni 130 tiket dengan total Rp 280 juta.
Saat itu, Santi mengaku tidak merasa curiga sama sekali dengan Gischa.
Apalagi, ia mengaku memberikan sebagian uang pembelian tiket itu kepada orangtua Gischa.
"Rp 100 juta itu saya transfer, yang Rp 180 juta cash, yang terima uangnya itu orangtuanya," papar Santi.
Namun ia benar-benar tidak menyangka bahwa tiket yang dibelinya dari Gischa tidak kunjung jelas bahkan hingga konser berlangsung.
Karena tak mau reputasinya rusak di mata pelanggannya, ia memilih untuk mencari tiket pengganti dari penjual lain dengan uang pribadinya.
Hal itu dilakukan untuk menghidnari citra buruk sebagai reseller di mata pelanggannya.
"Saya sendiri punya akun resmi. Jadi lebih baik saya kehilangan uang Rp 280 juta (untuk talangi beli tiket asli) daripada saya harus nipu customer saya," kata Santi.
Polisi masih selidiki kasus Gischa
Hingga saat ini, polisi masih mendalami kasus penipuan yang menjerat Gischa Debora.
Penyelidikan masih dilakukan untuk mengungkap hal-hal yang terkait dengan tindak kejahatan tersebut termaksud dengan dugaan keterlibatan orangtua Gischa.
"Makanya ini semuanya masih kami akan dalami bahwa dari pihak para reseller itu ujung-ujungnya adalah kepada GDA. GDA yang menjanjikan tiket dan sebagainya kemudian dia terima uang dalam bentuk transfer dan sebagainya," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro.
Kini, Gischa dijerat dengan pasal 378 tentang penipuan dan atau pasal 372 tentang penggelapan.
Ancamannya adalah hukuman masing masing 4 tahun penjara.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.