Aktivis Indonesia Bicara Penyanderaan Hamas dan Israel: 'Kita Bisa Tahu Siapa yang Teroris'
Husei mengatakan, dengan Hamas menyandera penduduk Israel bukan lantas menjadi pantas dicap teroris.
TRIBUNJAKARTA.COM - Serangan Israel ke Gaza, Palestina tidak berhenti sampai hari ini, Kamis (7/12/2023). Biro Pusat Statistik Palestina mencaatat, 16.515 orang terbunuh bombardir tentara zionis.
Belasan ribu manusia yang wafat itu terhitung sejak 7 oktober 2023 lalu.
Seperti diketahui, Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober dan menewaskan 1.200 warga Israel.
Sementara Israel membalasnya dengan sangat brutal hingga dua bulan ini.
Namun seperti diketahui, saling serang iniĀ bukan sekedar soal konflik Hamas dan Israel.
Serangan Hamas merupakan perlawanan atas penjajahan Israel di tanah Palestina yang sudah berlangsung sejak abad 19 silam.
Selama berpuluh tahun Israel telah melakukan penjajahan dan genosida di Palestina.
Palestina melalui berbagai organisasinya, termasuk Hamas kerap memberikan perlawanan dengan menyerang balik.
Selain dengan serangan rudal melalui udara, Hamas dan Israel saling menyandera satu sama lain.
Pendiri lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH), Muhammad Husein (35), berbicara tentang penyanderaan Israel dan Hamas pada konflik periode dua bulan terakhir ini.
Husein mengatakan, penjelasan soal sandera menyandera ini bisa menunjukkan siapa yang teroris di antara Hamas dan Israel sebenarnya.
Sebab, Israel dan sekutunya selalu menarasikan Hamas sebagai kelompok teroris.
"Ini salah satu fakta yang bisa kita gunakan untuk membantah klaim-klaim tuduhan-tuduhan penjajah terhadap Hamas yang katanya teroris."
"Kalau kita mengikuti berbagai statement Bahasa Ibrani atau Bahasa Arab, ketika mereka menyebut Hamas selalu menyertakan ISIS."
"Tapi dari pertukaran tawanan itu sangat jauh sekali. Kalau Isis itukan membunuh tawanan. Pejuang muslim tidak mungkin begitu."
"Tapi Hamas menunjukkan bagaimana mereka tuh benar-benar merawat tawanan," kata Husein saat wawancara eksklusif dengan Tribunnews, Selasa (5/12/2023).
Husei mengatakan, dengan Hamas menyandera penduduk Israel bukan lantas menjadi pantas dicap teroris.
Menurutnya penyanderaan adalah wajar pada masa peperangan.
Seperti diketahui, pada Jumat (24/11/2023) sampai Kamis (30/11/2023) Israel dan Hamas sepakat gencatan senjata.
Kedua belah pihak pun membebaskan ratusan sanderanya.
"Mereka tahu, tawan-menawan dalam pertempuran itu hal yang wajar."
"Karena tawanan itu bisa digunakan untuk menukar tawanan ke depannya."
"Itu yang dilakukan Hamas. Jadi mereka menahan tawanan bukan untuk disiksa dibunuh."
"Mereka tawan, mereka letakkan di suatu tempat tersembunyi, mereka penuhi kebutuhannya," jelas Husein.
Namun Husein menekankan bahwa Hamas memperlakukan sanderanya dengan baik dan terhormat.
Bahkan Penduduk Israel yang ditawan Hamas sampai menyampaikan pujian.
"Bahkan seorang ibu Yahudi, Danielle, sehari sebelum dia lepas dari tahanan dia menulis surat dua lembar tuh pakai Bahasa Ibrani."
"Terima kasih kepada jenderal-jenderal, dan komandan para pejuang, yang telah merawat kami terutama anak saya."
"Kalian sudah seperti ayah bagi anak saya. Anak saya mengaku sudah seperti putri di Gaza."
"Sangat humanis banget gitu lho. Hewan peliharaan pun tidak disakiti, dirawat juga. Ini menunjukkan Hamas itu bukan teroris seperti yang digambarkan selama ini," paparnya.
Sementara, yang dilakukan Israel kepada warga Palestina yang disandera adalah penyiksaan.
Husein menyontohkan salah satu wanita asal Tepi Barat Palestina yang wajahnya hancur saat ditahan Israel.
"Bahkan ada wanita cantik asal Tepi Barat, Palestina, namanya Israa Jaabis, dia masuk dijeblos ke penjara Israel dalam kondisi wajahnya normal, keluar-keluar wajahnya semua sudah melepuh."
"Karena penyiksaan-penyiksaan yang terjadi di penjara Israel."
"Dan sekarang kita bisa tahu siapa yang teroris siapa yang bukan," pungkas Husein.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
| ICC Tolak Banding Israel, Jazuli Juwaini: Lampu Harapan Korban Kebiadaban di Gaza |
|
|---|
| 5 Fakta Heboh Dugaan WNA Israel Punya KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Sampai Temui Bupati |
|
|---|
| Seniman dan Musisi Bersatu di Depan Kedubes AS, Suarakan Keadilan untuk Palestina |
|
|---|
| JADWAL Demo di Jakarta, Minggu 19 Oktober 2025: 2 Aksi Besar di Hari Libur, Ribuan Personel Berjaga |
|
|---|
| Fraksi PKS Dukung Sikap Tegas Gubernur Pramono Tolak Kedatangan Atlet Israel |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Warga-ISrael-sandera-Hamas-yang-dibebaskan-terlihat-tersenyum-memberi-salam-perpisahan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.