Ayah Banting Anak di Muara Baru

Kasus Anak Tewas Dibanting Ayah di Muara Baru, Komnas Anak Bakal Beri Trauma Healing ke Teman Awan

Komnas PA mengecam aksi sadis seorang ayah di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara yang membanting anaknya hingga tewas.

Pixabay.com/ Free-Photos
Ilustrasi anak - Komnas PA akan memberikan pendampingan psikologis kepada teman dari anak korban penganiayaan hingga tewas di Muara Baru, Penjaringan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mengecam aksi sadis seorang ayah di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara yang membanting anaknya hingga tewas.

PJS Ketua Komnas PA, Lia Latifah mengatakan, pihaknya bakal memberi pendampingan psikologis.

Tak hanya kepada ibunda korban, tetapi juga kepada para teman-teman Awan yang turut melihat peristiwa penganiayaan itu terjadi.

Serta teman korban yang sempat terserempet sepeda oleh korban yang kini mengalami trauma karena merasa bersalah.

"Besok rencananya kami akan ke rumah korban untuk bertemu ibu korban."

"Serta akan memberikan trauma healing kepada teman-teman korban karena kan informasinya ada anak-anak juga yang melihat peristiwa penganiayaan itu," kata Lia saat dihubungi, Jumat (15/12/2023).

Diketahui, aksi penganiayaan berujung tewasnya Awan (10) oleh Usman (44) sempat terekam kamera dan disaksikan sejumlah warga.

Peristiwa itu terjadi di dekat rumah mereka di Muara Baru, RT 22/RW 17, Penjaringan, Jakarta Utara pada Rabu (13/12/2023).

Saat itu Usman sempat menantang warga yang berniat melaporkan aksinya ke polisi.

Pernyataan tersebut disampaikan setelah warga menegur tindak kekerasan dilakukan Usman kepada Awan, anak ketiga dari empat bersaudara yang merupakan darah daging pelaku.

Anak yang tewas dibanting ayahnya di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara sempat dibela sang kakak. Hal itu terjadi setelah ayah bernama Usmanto (43) ini membawa anaknya, Awan (10) ke dalam rumah setelah penganiayaan.
Anak yang tewas dibanting ayahnya di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara sempat dibela sang kakak. Hal itu terjadi setelah ayah bernama Usmanto (43) ini membawa anaknya, Awan (10) ke dalam rumah setelah penganiayaan. (Kolase TribunJakarta)

"Menurut warga pas kejadian ditegur malah dia merasa enggak terima, 'katanya lapor aja polisi gue enggak takut'. Ada bahasa itu," kata Ketua RT 22/RW 17, Sudiono, Kamis (14/12/2023).

Usman baru merasa panik saat Awan kehilangan kesadaran lalu dari bagian hidung dan mulutnya bercucuran darah akibat mengalami luka berat karena dibanting.

Kala itu, Usman yang sehari-harinya tidak memiliki pekerjaan tetap itu sempat membopong sang anak ke rumah untuk membersihkan cucuran darah dari bagian hidung dan mulut.

"Setelah di rumah itu ada warga yang datang. Dibilangin Lah kalau Awan ini harus dibawa ke rumah sakit, akhirnya dibawa naik motor. Si pelaku juga ikut bawa ke rumah sakit," ujarnya.

Nahas dalam perjalanan dari rumah menuju RS Duta Indah di wilayah Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan tersebut Awan diduga menghembuskan napas terakhir. 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved