Ayah Banting Anak di Muara Baru

Pengakuan Tetangga yang Tegur Awan Karena Anaknya Ditabrak Sepeda, Tak Sangka Korban Bakal Dibanting

Awan dibanting dan dianiaya Usman, setelah tak sengaja menabrak seorang anak dengan sepedanya. Ibu dari anak tersebut, Dina buat pengakuan

TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino Silitonga
Awan dibanting dan dianiaya Usman, setelah tak sengaja menabrak seorang anak dengan sepedanya. Ibu dari anak tersebut, Dina buat pengakuan. Ia mengaku tak nyangka Awan akan dibanting. 

"Terus saya dengar Awan dipukul," kata Dina.

"Terus katanya di banting, pas saya lihat Awannya sudah tidak sadarkan diri," imbuhnya.


Kepala Awan Retak

Berdasarkan hasil autopsi, tulang tengkorak Awan patah serta mengakibatkan pendarahan dan kerusakan jaringan otak.

“Kemudian ada luka terbuka di bagian wajah, lalu ada luka pada anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. Jadi, posisi pada saat dibanting, tangan kemudian kaki mengalami cedera,” ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, pada Jumat (15/12/2023).

“Yang menyebabkan kematian adalah pada tengkorak yang mengakibatkan rusaknya jaringan,” ungkap Gidion lagi.

Tak heran setelah dibanting Usman, dari telinga dan hidung Awan mengeluarkan darah.

Lalu sebelum sempat dirawat di rumah sakit, Awan keburu meninggal dunia.

Usman kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

“Iya, jadi tersangka,” kata Gidion.

Dalam kasus ini, polisi menerapkan Pasal 44 Ayat (3) Undang Undang RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Selain itu, polisi juga menerapkan Undang Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang Undang.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved