Ayah Banting Anak di Muara Baru
Rintihan Kesakitan Awan Setelah Dibanting Ayahnya, Mulut dan Hidung Korban Terus Keluar Darah
Seusai dianiaya dan dibanting oleh ayah kandungnya Usman (44), Awan merintih kesakitan. Hal tersebut diungkapkan oleh kakak Awan, Ilham (19).
Ia menyebut Awan terluka karena tidak sengaja terjatuh.
"Saya tanyain ini kenapa?" tanya Ilham.
"Katanya 'Enggak sengaja ini kebanting, jatuh'," imbuhnta mengikuti ucapan Usman.
Awan akhirnya dibawa oleh Usman ke rumah sakit terdekat.
Namun sayang, Awan meninggal dunia saat masih di perjalanan.
"Ini makin banyak darahnya, langsung bawa ke rumah sakit aja," kata Ilham.
"Saya enggak lihat adik saya pas masih hidup, saya ketemu adik saya sudah ditutupin kain semua," imbuhnya.
Tulang Tengkorak Awan Pecah
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, Awan mengalami benturan keras di dahi kirinya usai dibanting sang ayah.
Benturan keras itu membuat tulang tengkorak Awan pecah dan mengakibatkan jaringan otaknya rusak.
"Penyebab kematian akibat kekerasan tumpul pada dahi kiri yang mematahkan tulang tengkorak serta mengakibatkan pendarahan dan kerusakan jaringan otak," kata Gidion, Sabtu (16/12/2023).
Selain luka parah di tengkoraknya, Awan juga menderita luka-luka lain di tubuhnya.
Gidion membeberkan, luka lecet dan patah tulang dialami korban dari bagian badan hingga kakinya.
"Ada luka terbuka di bagian wajah, luka-luka pada anggota gerak atas dan anggota gerak bawah, tangan dan kaki cedera," jelas Gidion.
"Pelaku sendiri membanting korban hanya satu kali," sambungnya.
Diketahui Usman membantin Awan hanya karena, bocah disabilitas tersebut menabrak anak tetangganya dengan sepeda.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.