Banyak Relawannya Dilarang Naik karena Pakai Kaos Partai, PKS Protes Aturan Transjakarta

PKS yang juga Anggota DPRD DKI Jakarta, M. Taufik Zoelkifli memprotes aturan PT Transjakarta terkait protokol layanan pelanggan selama Pemilu 2024

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Pebby Adhe Liana
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Fraksi PKS, M Taufik Zoelkifli saat rapat kerja dengan manajemen PT Pembangunan Jaya Ancol, Rabu (21/6/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Politisi PKS yang juga Anggota DPRD DKI Jakarta, M. Taufik Zoelkifli memprotes aturan PT Transjakarta terkait protokol layanan pelanggan selama Pemilu 2024.

Pasalnya, Taufik banyak mendapatkan laporan dari sejumlah relawan PKS yang ditolak untuk naik Transjakarta karena mereka mengenakan kaos partai tersebut.

Hal itu terjadi saat para relawan PKS hendak naik Transjakarta usai menghadiri apel siaga di Cibubur, Jakarta Timur pada Sabtu (23/12/2023).

Akibatnya, kata Taufik, para relawan itu harus mengenakan jaket untuk menutupi kaos partai yang mereka kenakan.

Para relawan perempuan yang tak membawa jaket pun terpaksa memasukan kaosnya ke dalam rok agar logo PKS yang ada di kaos mereka tak terlihat.

Taufik kemudian menyoroti kebijakan yang dikeluarkan Transjakarta dalam Pemilu 2024.

Sebagian besar ia mengapresiasi adanya kebijakan tersebut.

Diantaranya mengenai larangan kampanye politik di dalam lingkungan Transjakarta kemudian soal larangan pemasangan alat peraga kampanye di Transjakarta.

Namun dia merasa keberatan jika pakaian masuk dalam kategori alat bahan kampanye pemilu yang dilarang di Transjakarta.

"Saya tanya deh ya, pakaian itu yang melekat di tubuh seseorang yang kemudian mau naik Transjakarta, itu bagaimana ya?," kata Taufik, Minggu (24/12/2023).

Taufik kemudian mencontohkan jika para capres cawapres maupun tokoh politik yang berlaga di Pilpres 2024 ingin naik Transjakarta, apakah aturan tersebut yakni larangan untuk mengenakan kaos partai juga akan berlaku.

"Apalagi capres sendiri, mukanya saja sudah termasuk alat peraga kampanye.

Jadi ya direvisi lah aturannya, terutama yang soal pakaian. Ini kan hal yang biasa apalagi kan ini dalam masa kampanye," kata Taufik.

Menurut Taufik, di saat ini yang merupakan masa kampanye Pemilu tentunya bakal banyak relawan yang melakukan mobilisasi dengan transportasi umum, salah satunya menggunakan Transjakarta.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved