Tabrakan Kereta di Bandung
Tangis Ibu Pramugara KA Turangga Pecah, Kakak Ipar Kuak Gelagat Tak Biasa Korban ke Istri
Tangis ibunda Ardiansyah, pecah saat mengetahui anaknya menjadi korban tewas tabrakan KA di Cicalengka, Jumat (5/1/2024). Terkuak gelagat tak biasa.
TRIBUNJAKARTA.COM, BANDUNG - Tangis ibunda Ardiansyah, Nunung Nurhayati (60) pecah saat mengetahui anaknya menjadi korban tewas tabrakan kereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024)
Nunung (60) bersama Endang Kurnia (65) menutup wajah dengan telapak tangan mereka.
Kakak ipar Ardiansyah, Robby Dzulfaqor Noor (34) mengungkapkan gelagat tidak biasa adik iparnya sebelum tragedi kecelakaan tersebut.
Robby menyebut tidak ada firasat yang dirasakan keluarga.
Robby menyebut sikap Ardiansyah kepada istrinya, Esli Rosdiana (30) berbeda.
"Enggak ada yang aneh, cuman kata Mamah, almarhum itu ke istrinya ada yang beda, lebih manja, romantis," katanya.

Diketahui, Ardiansyah meninggalkan kedua anaknya Faiza Hoirul Gibran (7) serta Bryan (2 minggu).
Robby menuturkan Ardiansyah seharusnya tiba di rumahnya Kampung Bale Kambang RT/Desa Sukamaju, Majalaya, Kabupaten Bandung hari ini setelah bertugas dari Surabaya.
Ardiansyah bertugas di KA Turangga jurusan Surabaya-Bandung ketika tabrakan terjadi.
KA Turangga bertabrakan dengan KA Bandung Raya jurusan Padalarang-Cicalengka, Jumat (5/1/2024) pagi.
Alih-alih Ardiansyah pulang, keluarga malah mendapatkan kabar duka.
"Kami tahu tadi sekitar pukul 10.00 melalui orang tua. Kemarin Ardiansyah sempat WhatApp bahwa yang bersangkutan tugas ke Surabaya."
"Saya tadi telepon nomornya. Aktif tapi enggak diangkat," kata Robby di sekitar lokasi kejadian.
Tak sabar ingin tahu bagaimana nasib adiknya, Robby, yang tinggal di Rancaekek, bergegas menuju RSUD Cicalengka.
"Saya sempat ke RSUD, tapi belum ada jenazah adik saya. Saya langsung ke TKP," katanya.
Meninggalnya Ardiansyah menyisakan luka dan duka mendalam bagi Robby, umumnya bagi keluarga.
Sebab, meski berposisi sebagai ipar, bagi Ardiansyah, tak ada kata ipar.
"Ke saya sudah seperti ke kakak kandung. Tak ada beda bagi dia apakah ibu kandung atau mertua, sama-sama dia berbuat baik," katanya.
Sedangkan ibunda Ardiansyah, Nunung menangis terus memanggil-manggil nama anaknya.
"Mamah jeung saha (Mamah nanti dengan siapa)?" kata Nunung sambil terus menangis.
Sejumlah orang berseragam PT Kerta Api Indonesia (KAI) mendekatinya dan mencoba menenangkan Nunung.
Begitu juga suaminya, Endang, yang sejak awal duduk di sampingnya.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ibu Korban Meninggal Tabrakan Kereta di Cicalengka Tak Henti Menangis: Mamah Jeung Saha?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.