Sisi Lain Metropolitan

Cerita Anak Terjerat Hukum di Balik Jeruji: Menyesal Hidup di Lapas, Berharap Cita-Cita Tercapai

Cerita anak-anak terjerat hukum dari dalam lapas, kini hanya bisa menyesal. Berharap cita-cita bisa tetap terwujud.

|
TribunJakarta.com
Anak-anak binaan menatap keluar teralis di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Jakarta, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (6/1/2024). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Suara puluhan remaja laki-laki terdengar lantang saat mereka melantunkan adzan magrib dari balik jeruji.

Dengan penuh semangat, anak-anak ini mengumandangkan kalimat demi kalimat panggilan untuk menunaikan ibadah salat magrib.

Ibadah salat lima waktu menjadi salah satu aktivitas wajib bagi anak-anak yang mendekam di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Jakarta, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Mereka yang beragama Muslim, menunaikan salat 5 waktu sebagai bagian dari jadwal harian rutin di dalam lapas anak tersebut.

Sanksi tegas pun menanti mereka, bila kedapatan tak menjalankan rutinitas tersebut.

"Kalau ketahuan nggak salat, kita akan disuruh push up 200 kali, dan semuanya kena. Jadi satu nggak ngelakuin semuanya kena," ungkap PR (16), salah seorang anak binaan LPKA Kelas II Jakarta, saat ditemui TribunJakarta.com, Sabtu (6/1/2024) silam.

Untuk diketahui, kegiatan peribadatan termasuk dalam program pembinaan kepribadian di LPKA Kelas II Jakarta.

Dari total 83 anak-anak yang dibina di lapas Jakarta, 80 di antaranya beragama Muslim sementara tiga lainnya Kristen Protestan.

Mereka yang Muslim akan diarahkan mengikuti kegiatan kerohanian Islam yang melibatkan Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta.

Sedangkan untuk mereka yang Nasrani, akan mengikuti kegiatan kerohanian Kristen dari Gereja Bethel Indonesia Kunir.

Di sini, pembinaan agama memang dibalut dengan penegasan kedisplinan. Maka dari itu, ada hukuman tertentu bagi anak-anak yang absen beribadah.

Salah satu anak binaan berinisial PR, mengungkapkan hidup di dalam lapas sangat mengubah perilakunya.

Semenjak hidup di lapas, PR rutin menjalani salat 5 waktu. Begitupun dengan teman-teman sesama anak binaan dalam lapas Jakarta.

Salat, belajar, dan bermain adalah rutinitas sehari-hari bagi PR.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved