Cerita Kriminal

Sedekat Ini Rumah Siswa SMK Pelaku Pembunuhan Sekeluarga dan Korban, Salah Satunya Sudah Diratakan

Rumah pelaku pembunuhan sekeluarga di Kaltim ternyata sangat dekat dengan korban, salah satu dari rumah tersebut sudah ada yang diratakan dengan tanah

Editor: Siti Nawiroh
TikTok
Ternyata sedekat ini rumah siswa SMK pelaku pembunuhan satu keluarga dan rumah korban. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ternyata sedekat ini rumah siswa SMK pelaku pembunuhan satu keluarga dan rumah korban.

Salah satu dari rumah tersebut sudah ada yang diratakan dengan tanah.

Pembunuhan yang dilakukan siswa SMK bernama Junaedi ini sempat viral di media sosial.

Bagaimana tidak, Junaedi nekat membunuh lima orang dalam satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri dan tiga anaknya pada Selasa (6/2/2024) di Panajem Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.

Tak cukup sampai situ, Junaedi memperkosa dua orang yang merupakan ibu dan anak di keluarga tersebut.

Junaedi sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan pihak berwajib.

Keluarga Junaedi kena imbas atas apa yang telah dilakukan pelaku.

Rumah keluarga pelaku kini diratakan dengan tanah. Bahkan keluarga diminta untuk tak lagi tinggal di daerah Desa Babulu, PPU.

Rumah pelaku dan korban ternyata sangat dekat.

Dikutip dari video TikTok warganet Amet Noya, terlihat rumah pelaku dan korban hanya berjarak beberapa meter saja.

Sementara itu rumah pelaku sudah rata dengan tanah, sementara rumah korban masih kokoh berdiri tegak dipasangi garis polisi.

"Kondisi rumah pelaku sudah rata dengan tanah sedangkan rumah korban masih berdiri kokoh menunggu 40 hari rmah korban akan dirobohkan juga," tulis warganet dikutip TribunJakarta.com, Senin (12/2/2024).

Ternyata sedekat ini rumah siswa SMK pelaku pembunuhan satu keluarga dan rumah korban.
Ternyata sedekat ini rumah siswa SMK pelaku pembunuhan satu keluarga dan rumah korban. (TikTok)

Selain rumah pelaku, rumah korban juga bakal dirobohkan.

Langkah ini diambil setelah memperoleh kesepakatan dalam rapat bersama dengan para warga, aparat kepolisian, TNI dan pihak terkait lainnya.

Masyarakat setempat yang meminta hal itu dilakukan.

"Permintaan utama adalah pembongkaran rumah korban dan pelaku," kata Kepala Babulu Laut, H Ismail Subil dikutip dari TribunKaltim.co.

Tak hanya itu, ada permintaan dari keluarga korban untuk keluarga pelaku supaya tak tinggal lagi di wilayah tersebut.

Setelah permintaan ini, kepala desa dan pihak terkait bertemu dengan Pak Pj Bupati untuk membahas tindak lanjut.

Pj Bupati Penajam Paser Utara menyerahkan keputusan kepada kepala desa, Kapolsek, Danramil, dan Camat, dengan peringatan agar situasinya tidak memburuk.

"Warga kemudian setuju menolak keluarga pelaku tinggal di daerah tersebut," tuturnya. 

Kemudian, dalam pertemuan dengan Bupati, kakak korban dan keluarga pelaku juga dihadapkan.

Dari kakak korban juga setuju, untuk tidak tinggal di wilayah Babulu Laut dan bersedia rumahnya diratakan.

Namun, dia meminta barang berharga yang dia miliki dikeluarkan, yang diakomodasi dengan membuat pernyataan.

Pembongkaran rmah korban bertujuan untuk menghilangkan rasa traumatik di wilayah Babulu Laut.

Setelah mendapatkan kesepakatan, rumah Junaedi pun akhirnya diratakan dengan tanah pada, Sabtu (10/2/2024).

Video pembongkaran rumah pelaku pun viral di media sosial.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved