Pilpres 2024

Beda Reaksi Ahok dan Anies saat Suara Lawannya Unggul di Quick Count, Ada yang Legowo Ucap Selamat

Beda reaksi Ahok dan Anies Baswedan saat perolehan suara lawannya di pemilu unggul di hitung cepat (quick count). Ada yang legowo ucap selamat.

TRIBUNNEWS Dany Permana / KOMPAS.com Ghinan Salman
Beda reaksi Ahok dan Anies Baswedan saat perolehan suara lawannya di pemilu unggul di hitung cepat (quick count). Ada yang legowo ucap selamat, ada yang ogah nerima? 

"Perjuangan kita belum selesai. Masih panjang, kita lihat melampaui kampanye saja kita teruskan, dan kepada semua dan kepada semua yang masih tugas terus jaga stamina, perhitungan belum selesai. Terus kan ini," tegas Anies Anies Baswedan.

Senada dengan Anies Baswedan, Cak Imin seolah tak menerima hasil hitung cepat, ia lebih menunggu pengumuman perolehan suara yang dikeluarkan oleh KPU.

Cak Imin juga menyerukan supaya para pendukung, relawan Anies-Muhaimin (AMIN), dan para kader PKB untuk mengawal suara di tempat pemungutan suara (TPS).

"Kepada seluruh relawan, pendukung AMIN dan juga kader PKB. Tetap kawal suara di TPS, sampai pengumuman resmi KPU selesai," cuit Cak Imin di media sosial X.

Cak Imin memastikan akan menghormati pilihan masyarakat yang telah mencoblos di TPS pada hari pemilihan.

Ia pun meminta supaya tak ada kecurangan selama penghitungan suara.

"Kita hormati suara rakyat dengan memastikan tidak adanya kecurangan dan manipulasi penghitungan suara!" lanjutnya.

Lalu Anggota Dewan Pakar Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (Amin) Bambang Widjojanto mengaku tak mempercayai hasil hitung cepat sementara atau quick count sejumlah lembaga survei.

Baginya, salah satu yang menjadi persoalan adalah quick count tak bisa membuktikan berbagai kecurangan yang terjadi.

“Saya tidak ingin memperdebatkan metodologi quick count, cuma saya ingin mempersoalkan quick count yang secara kuantiti, harusnya secara metodologis ada di 400 (tempat pemungutan suara) per provinsi, apakah metodologi itu diikuti? Satu, diduga tidak (dilakukan),” ujar Bambang di Rumah Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya 10, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2024).

“Terus kedua, quick count itu tidak juga mengonfirmasi hal-hal yang tadi, bersifat kecurangan tadi. Angka-angka itu. Nah sekarang pertanyaannya, apakah kita percaya pada quick count yang secara metodologis dichallange dengan dua hal tadi?” kata dia lagi.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved