Kontroversi Lurah Ancol
Kisruh Hinaan Miskin, Lurah Ancol Kini Ungkap Keburukan Salah Satu Anggota PPSU yang Berujung PHK
Kisruh hinaan atau ejekan 'miskin' yang diungkapkan Lurah Ancol Saud Maruli Manik kepada petugas PPSU semakin rumyam.
Saud menjelaskan, dirinya menyampaikan hal tersebut kepada para pasukan oranye saat pembinaan petugas PPSU.
Saud mengklaim maksud dari ucapannya untuk mengimbau para petugas PPSU berhenti merokok.
"Saya jelaskan ya, jadi bahasa itu saya sampaikan di saat pembinaan PPSU. Pembinaan itu saya berikan kepada PPSU, bagi yang merokok agar berhenti merokok, lebih baik duitnya ditabung untuk anak istri. Kita supaya tidak miskin karena kebutuhan sekarang harga semakin meningkat," ucap Saud.
Sementara itu, terkait ucapan miskin yang dilontarkan Sekretaris Kelurahan Ancol, Saud menjelaskan hal tersebut hanyalah candaan.
"Kemudian bahasanya Pak Sekkel, itu terlontar tanpa sengaja dalam keadaan bercanda. Karena di saat itu kita lagi ada pembagian kupon pangan murah dari Food Station, di saat dibagi kupon ternyata mereka tidak bawa duit," ucap Saud.
"Jadi Pak Sekkel itu ya namanya akrab sama PPSU, dia jawab gini sambil bicara, miskin amat, tapi dibagi uang, dikasih uang pinjam. Bukan mengatakan kamu miskin, bukan begitu," sambung dia.
PJ Gubernur Membela
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono buka suara soal Saud Maruli Manik yang diduga kerap menghina petugas PPSU dengan sebutan miskin.
Heru pun justru membela sang lurah dan menyebut ada kekeliruan informasi dari berita yang beredar belakangan ini.
“Beritanya harus diluruskan, ada pemberitaan yang kurang pas gitu,” ucapnya di Balai Kota, Selasa (20/2/2024).
Meski demikian, Heru tak menjelaskan secara detail kekeliruan pemberitaan yang dimaksudnya itu.
Orang nomor satu di DKI hanya menyebut, pihaknya sudah minta Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim untuk segera menuntaskan masalah ini.
“Saya sudah kontak Pak Wali Kota untuk komunikasi yang baik. Tanya pak wali (detail masalahnya),” ujarnya.
Ia pun mengaku tak akan memberikan sanksi kepada sang lurah yang dituding kerap menghina bawahannya itu.
“Enggak (ditegur), itu kan lagi dalam apel ya,” tuturnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.