Terungkap 2 Alasan Gibran Berpotensi Jadi Ketum Golkar: Berkaca Preseden JK dan Tawa Putra Jokowi
Nama Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dikaitkan dengan posisi Ketua Umum Partai Golkar.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Nama Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dikaitkan dengan posisi Ketua Umum Partai Golkar.
Meskipun hingga kini, Gibran Rakabuming Raka belum tercatat sebagai kader partai berlambang pohon beringin.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari pun memiliki sejumlah alasan Gibran berpotensi menjadi Ketum Golkar. Satu diantaranya preseden Jusuf Kalla.
Mengenai potensi menjadi Ketum Golkar, putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka sempat tertawa saat merespon kabar tersebut.
Diketahui, Partai Golkar direncanakan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada Desember 2024.
Sejumlah nama muncul jelang kontestasi pucuk pimpinan di Partai Golkar. Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo menyebut sejumlah nama yang muncul menjadi kandidat Golkar 1.
Diantaranya, Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo, Bahlil Lahadalia, dan Agus Gumiwang Kertasasmita. Nama Presiden Jokowi juga dikaitkan dengan kursi Ketua Umum Golkar.
Tetapi, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai Gibran Rakabuming Raka yang berpotensi memimpin Golkar.
Qodari memiliki pandangan berbeda terkait kabar Jokowi menduduki kursi Golkar 1.
“Sebagai partai besar tentu Golkar partai yang sangat menarik untuk dibahas dan didiskusikan dan karena itu kemudian dikaitkan dengan Pak Jokowi sebagai calon potensial untuk menjadi ketua umum Golkar ke depan,” kata Qodari dikutip dari Tribunnews.com.
Qodari memprediksi Jokowi tidak akan menjadi kader Partai Golkar dan menjabat sebagai ketua umum.
"Beliau akan tetap menjadi tokoh yang berada di atas semua partai politik,” sambung Qodari.
2 Alasan Gibran Potensial

Ia lantas mengungkap dua alasan nama putra Jokowi, Gibran pantas menjadi Ketua Umum Golkar.
Pertama, Gibran tidak lama lagi menduduki jabatan posisi strategis sebagai orang nomor dua di Indonesia pada saat dilantik menjadi wakil presiden secara resmi pada Oktober 2024.
Dijelaskan Qodari, selama ini karakteristik Partai Golkar memiliki kecenderungan sebagai partai yang melekat sebagai bagian dari pemerintahan tentunya linear dengan Gibran sebagai wapres sekaligus ketua umum Partai Golkar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.