Viral di Media Sosial

Janji Pengusaha Kaya ke Siswi SMP Korban Perkosaan 10 Pria di Lampung, Bakal Disekolahkan Sampai S1

NA siswi SMP yang menjadi korban pemerkosaan 10 orang pria berinisial D, H, RO, FB, AD, AP, MC, DN, RF, dan AL dijanjikan akan disekolahkan.

Tangkapan layar di Instagram
Seorang pengusaha bernama Dwi Hartono berniat memberikan bantuan kepada NA (15). Diketahui NA merupakan siswi SMP yang menjadi korban pemerkosaan 10 orang pria berinisial D, H, RO, FB, AD, AP, MC, DN, RF, dan AL. 

Menurutnya, N mengalami trauma yang mendalam dan setelah peristiwa tersebut, putrinya lebih banyak mengurung diri dalam kamar.

"Enggak stabil, kadang dia mau ngomong, tapi kadang-kadang teriak histeris. Lebih banyak di kamar saja, takut katanya. Dia juga pernah bilang pingin bunuh diri saja, dua kali itu. Makanya sekarang harus dijagain terus," jelas dia.

L pun berharap, dalang dari kasus yang menimpa anaknya bisa segera ditangkap.

"Kata polisi sudah ada beberapa yang tertangkap, tapi belum semua. Kalau bisa ditangkap semua dan diadili seberat-beratnya. Apa yang mereka lakukan terhadap anak saya itu sudah terlalu sadis," ujar L.


Pelaku Ditangkap

Pemerkosaan terjadi sejak Rabu (14/2/2024). Hari itu korban dijemput pelaku D untuk diajak menonton pertandingan futsal.

Namun di tengah jalan, D mengarahkan kendaraannya ke arah perkebunan yang ada di Desa Tanjung Baru.

Di lokasi tersebut, D memaksa korban masuk ke sebuah gubuk.

Ternyata di gubuk tersebut sudah ada sembilan pelaku lainnya.

Korban disekap selama tiga hari tanpa diberi makan. Selain itu korban juga mengalami kekerasan seksual dari para pelaku yang berjumlah 10 orang.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Umi Fadilah pada Senin (11/3/2024).

"Korban disekap selama 3 hari tanpa diberi makan. Selama penyekapan itu, korban mengalami kekerasan seksual," kata dia.

Pada Sabtu (17/3/2024), keluarga dan warga yang melakukan pencarian, menemukan korban dalam kondisi mengenaskan di dalam gubuk yang berada di tengah perkebunan.

"Kondisi korban saat ditemukan sangat memprihatinkan di gubuk itu," kata dia.

Keluarga kemudian membuat laporan ke polisi.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved