Ini Sosok RBS yang Diperiksa Sebagai Saksi di Kasus Mega Korupsi Timah, Pernah Dikaitkan Kasus Sambo
Penyidik Kejaksaan Agung memeriksa sosok Robert Bonosusatya alias RBS sebagai saksi, Berikut sosoknya.
TRIBUNJAKARTA.COM - Penyidik Kejaksaan Agung memeriksa sosok Robert Bonosusatya alias RBS sebagai saksi.
RBS diduga memiliki kaitan dengan PT Refined Bangka Tin.
Direktur Utama PT Refined Bangka Tin, Suparta, sebelumnya sudah ditetapkan penyidik sebagai tersangka.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus), Kuntadi mengaku belum bisa menyampaikan mengenai hubungan antara RBS dan PT Refined Bangka Tin (PT RBT).
Pasalnya, RBS bukan pengurus perusahaan, baik komisaris maupun direksi.
”Justru itu yang bersangkutan kami periksa. Apakah yang bersangkutan ada hubungan dengan PT RBT atau tidak ada hubungan dengan PT RBT. Itu yang hendak kami klarifikasi,” kata Kuntadi.
RBS diduga menyuruh suami artis Sandra Dewi, Harvey Moeis dan Crazy Rich PIK, Helena Lim dalam kasus korupsi dugaan korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan atau IUP PT Timah Tbk 2015-2022 selesai diperiksa.
Robert mengaku diperiksa kurang lebih selama 13 jam lamanya yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB.
Robert yang menggunakan baju batik berwarna merah bata keluar dari ruang pemeriksaan di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta sekira pukul 22.05 WIB.
Dia keluar didampingi oleh kedua kuasa hukumnya.
Dia tak berkata banyak terkait agenda pemeriksaannya soal kasus tersebut.
Robert hanya mengatakan dia sudah melakukan kewajibannya untuk memberikan keterangannya.
"Ya sebagai warga negara yang baik, saya sudah melakukan kewajiban mentaati peraturan yang ada saya sudah diperiksa," kata Robert kepada wartawan, Senin (1/4/2024).
Dia enggan membeberkan keterkaitan dirinya dengan kasus ini sehingga dipanggil sebagai saksi.
"Tanya ke penyidik ya, tolong ya," jelasnya.
Tak lama kemudian, Robert langsung masuk ke bagian depan mobil Toyota Innova Zenix berwarna putih dan meninggalkan gedung Kejaksaan Agung.
Sosok RBS
Dari catatan Kompas.com, nama pengusaha Robert Priantono Bonosusatya pernah dikait-kaitkan dengan kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo.
Dia disebut-sebut memfasilitasi perjalanan Brigjen Hendra Kurniawan dan rombongan ke Jambi untuk menemui keluarga mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan jet pribadi (private jet).
Brigadir J adalah anggota Polri yang tewas dibunuh Irjen Ferdy Sambo yang saat kejadian menjabat Kadiv Propam Mabes Polri.
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Tegus Santoso menyatakan diduga ada 2 warga sipil yang memfasilitas jet pribadi (private jet) untuk rombongan Hendra Kurniawan.
Mereka bertolak ke rumah keluarga Yosua pada 11 Juli 2022, 3 hari setelah kematian Yosua, atas perintah mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Menurut data yang dikutip dari situs FlightRadar24, pesawat jet pribadi yang diduga digunakan Hendra dan rombongan dengan nomor registrasi T7-JAB adalah buatan Raytheon Hawker tipe 850XP.
Akan tetapi, Robert menyangkal pernyataan Sugeng tentang jet pribadi itu.
“Berita itu tidak bener,” kata Robert seperti dikutip dari KOMPAS TV pada Selasa (20/9/2022).
Akan tetapi, Robert mengakui mengenal Hendra.
“Kenal. Sudah lama sejak AKBP. Mungkin 7 tahun lalu,” kata Robert.
Namun, lanjut Robert, kendati mengenal Brigjen Hendra dia sudah lama tidak pernah melakukan komunikasi.
“Waduh sudah tidak komunikasi lagi. Lama sekali,” ujar Robert.
Soal apakah dia akan melaporkan pernyataan yang disampaikan Sugeng, Robert mengatakan dia masih menimbang-nimbang.
“Lagi berpikir dulu. Apa ada gunanya,” kata Robert saat dikonfirmasi oleh Jurnalis KOMPAS TV, Cindy Permadi.
Nama Robert dikenal di kalangan pengusaha.
Akan tetapi, data diri Robert tidak banyak diungkap.
Dikutip dari Tribunnews, Robert disebut merupakan alumnus University of California San Francisco Foundation.
Dia disebut pernah menjadi Komisaris Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. Perusahaan operator jalan tol itu berkantor pusat di Jalan Yos Sudarso Kav. 28, Jakarta.
Selain itu, Robert disebut pernah menjabat Komisaris Utama PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk.
Perusahaan itu bergerak di bidang percetakan dan memproduksi dokumen keamanan.
PT Jasuindo disebut pernah menggarap proyek mencetak Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri.
Robert tercatat sebagai Presiden Direktur PT Pratama Agro Sawit sejak 2008.
Perusahaan itu bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Batang Hari, Jambi.
Selain itu, Robert juga mengelola PT Robust Buana Tunggal.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Daftar Klien yang Dibela Marcella Santoso Tersangka Suap Ekspor CPO, Harvey Moeis Hingga Rafael Alun |
![]() |
---|
Ramai Soal Kepesertaan JKN Harvey Moeis-Sandra Dewi, BPJS Kesehatan Beri Klarifikasi |
![]() |
---|
Penjelasan BPJS Kesehatan Soal Harvey Moeis dan Sandra Dewi Terdaftar Sebagai Penerima Bantuan |
![]() |
---|
Harvey Moeis Divonis 6,5 Tahun, Foto Pernikahan hingga Momen Liburan di Instagram Sandra Dewi Hilang |
![]() |
---|
Profil Harvey Moeis Suami Sandra Dewi Divonis 6,5 Tahun dan Denda Rp 1 Miliar Kasus Korupsi Timah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.