Pilpres 2024

Menuju Putusan MK: Megawati Turun Gunung Tulis Amicus Curiae, Timnas AMIN Gelar Istighosah Kubro

Jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2024 pada 22 April mendatang, Megawati Soekarnoputri turun gunung.

Tribun Jakarta
Kolase foto Timnas AMIN gelar Istighosah Kubro dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2024 pada 22 April mendatang, Megawati Soekarnoputri turun gunung.

Ketua Umum PDIP, partai pengusung utama pasangan Ganjar-Mahfud itu menulis sendiri Amicus Curiae kepada para hakim MK.

Putri Bung Karno itu menegaskan harapannya agar sembilan hakim MK bisa menjadi cahaya penegak demokrasi dengan putusannya.

Di sisi lain, pasangan Anies-Muhaimin yang juga menjadi pemohon pada perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) itu lebih memilih "jalur langit"

Tim Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN), memilh untuk menggelar doa bersama di jantung Jakarta, bertajuk 'Istighosah Kubro'.

Seperti diketahui, kedua pasangan, Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin, sama-sama menganggap terlah terjadi kecurangan pada Pilpres 2024 sehingga pasangan Prabowo-Gibran memenangkan jumlah suara.

Keduanya juga mempersoalkan pencalonan Gibran yang dinilai memiliki persoalan hukum dan etika, serta menuntut Pemilu ulang.

Megawati Turun Gunung

Megawati mengajukan diri menjadi Amicus Curieae atau sahabat peradilan pada sengketa Pilpres 2024 di MK.

Presiden ke-5 Republik Indonesia itu menuliskan pandangannya melalui surat yang disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan tim hukum Ganjar-Mahfud ke gedung MK, Jakarta Pusat, hari ini, Selasa (16/4/2024).

“Kedatangan saya untuk menyerahkan pendapat Sahabat Pengadilan dari seorang warga negara Indonesia, yaitu Ibu Megawati Soekarnoputri, sehingga Ibu Mega dalam kapasitas sebagai warga negara Indonesia mengajukan diri sebagai Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan,” ujar Hasto dikutip dari laman MK.

Dalam pendapatnya, Megawati menekankan sejumlah hal, terkait keadilan dan keberpihakan.

Menurut Megawati, rakyat menunggu apakah MK dapat mengambil keputusan sesuai hati nurani dan sikap kenegarawanan, ataukah membiarkan praktik elektoral penuh dugaan penyalahgunaan kekuasaan.

"Di tengah penantian lahirnya keadilan sejati di Mahkamah Konstitusi, perhatian saya tertuju pada sebuah patung Dewi Keadilan," kata Megawati dalam dokumen amicus curiae-nya yang dilihat Tribunnews.com, Selasa (16/4/2024).

Ketua PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri saat berpidato terkait dinamika politik saat ini yang ditayangkan secara daring, Minggu (12/11/2023).
Ketua PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri saat berpidato terkait dinamika politik saat ini yang ditayangkan secara daring, Minggu (12/11/2023). (YouTube PDI Perjuangan)

Megawati menyebut, patung itu ditaruh di samping meja ruang rapat kediamannya agar mengingatkan pentingnya keadilan hakiki tanpa balutan kepentingan lain, kecuali keadilan itu sendiri.

Dia menjelaskan, patung Dewi Keadilan yang dibelinya itu ketika berada di Amerika Serikat mengandung beberapa pesan kuat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved