Terduga Pelaku Penipuan Program Kuliah Doktoral ke Filipina Ternyata Dosen Tamu di Luar Negeri
Terduga pelaku penipuan program doktoral ke Filipina berinisial BTC, ternyata merupakan seorang dosen tamu di luar negeri.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Pebby Adhe Liana
Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, MEDAN SATRIA - Terduga pelaku penipuan program doktoral ke Filipina berinisial BTC, ternyata merupakan seorang dosen di salah satu kampus Jakarta.
Hal ini diungkapkan Aloysius Bernanda Gunawan, salah satu korban program doktoral yang dipromosikan BTC.
"Terlapor ini yang kami cek memang dia pengajar di sebuah kampus (di Jakarta)," kata Aloysius.
Berkecimpung di dunia pendidikan, BTC memang dikenal sangat aktif mempromosikan program kuliah luar dan membuka agensi pendidikan.
"Dia memang sudah terbiasa di bidang bisnis pendidikan jadi memang track recordnya (rekam jejak) dia memang ada di bidang bisnis pendidikan," jelas dia.
Soal statusnya sebagai profesor, Aloysius belum dapat memastikan.
Tetapi, BTC memang memiliki jejak sebagai visiting profesor atau dosen tamu di kampus luar ngeri.
"Mengenai profesornya memang harus dicek lagi di DIKTI (Direktorat Pendidikan Tinggi), tapi yang saya lihat memang dia adalah visiting profesor di sebuah kampus di Filipina," ungkapnya.
Diketahui, ada sekitar 207 orang calon mahasiswa yang telah mendaftarkan program doktoral melalui BTC.
Masing-masing calon mahasiswa itu, telah menyetorkan uang senilai Rp30 juta sebagai biaya kuliah.
Mereka rencananya akan dikuliahkan di Philipines Women University, di Manila.
Sayangnya, sampai kini ratusan calon mahasiswa itu tak kunjung dapat kejelasan sehingga BTC dilaporkan ke polisi.
"Di Februari (2024) itu kami perwakilan hampir setiap hari datang ke tempat beliau di Apartemen Mutiara bergantian coba untuk ketemu dan enggak berhasil," kata Aloysius.
Ia mengaku sudah beberapa kali berupaya menemui pelaku yang tinggal di Apartemen Mutiara Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Bekasi, bersama dengan korban lain.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.