6 Dampak Konsumsi Gula Berlebih pada Bayi: Nomor Satu Paling Merugikan Bayi pada Masa Pertumbuhan
Hati-hati! konsumsi gula berlebih pada bayi punya dampak negatif. Menurut Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari, dr Ngabila Salama ada 6 dampak.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari, dr Ngabila Salama mengungkapkan dampak negatif konsumsi gula berlebih pada bayi.
Menurutnya bayi berusia dibawah satu tahun tidak boleh mengkonsumsi madu. Sementara gula diperbolehkan pada usia diatas 6 bulan sesudah lulus ASI eksklusif, sebagai makanan pendamping ASI (MPASI), tapi tidak blleh berlebihan.
"Pada dasarnya bayi belum dapat mengenai rasa dari makanan dan minuman yang dikonsumsi, rasa manis dan asin berlebihan membuat anak jadi picky dan milih-milih makan. Padahal yang tasty ini seringnya tidak sehat," jelasnya, Sabtu (20/4/2024).
Selain itu, kata dia, bubur bayi instant diklaim punya kandungan gizi yang seimbang dan lengkap, namun membuat MPASI alami pada anak usia 6 - 24 bulan dan sesudahnya tetap yang terbaik.
Berikut 6 dampak negatif konsumsi gula berlebih pada bayi:
1. Menolak ASI: sangat merugikan bayi yang sedang dalam masa pertumbuhan. Bayi sangat membutuhkan berbagai nutrisi penting guna pertumbuhan dan perkembangan bayi, terutama saat ia berusia di bawah satu tahun.
2. Membangun Kebiasaan Makan yang Buruk: memicu kebiasaan makan yang buruk di kemudian hari. Ia bisa saja menolak mengonsumsi makanan sehat yang biasanya alami, tanpa pengawet, tanpa pemanis buatan. Anak jadi picky eater / pemilih makan.
3. Memicu Kerusakan Gigi: terutama saat gigi pertama muncul dengan memicu peningkatan populasi bakteri dalam mulut, sehingga gigi-gigi yang tumbuh selanjutnya mengalami kerusakan yang sama.
4. Memicu Hiperaktif: gula dapat diserap ke dalam darah sangat cepat, kadar gula darah tinggi meningkatkan adrenalin dan hiperaktif pada bayi, balita, dan anak-anak.
5. Menyebabkan Kelesuan: berkebalikan dengan hiperaktif, peningkatan produksi hormon insulin karena kadar gula darah tinggi dapat pula memicu penurunan kadar gula darah secara tiba-tiba. Hal tersebut yang menjadi pemicu kelesuan, lemas, dan bayi menjadi tidak aktif.
6. Memicu Obesitas dan Diabetes di usia dini: menumpuknya kalori dalam tubuh.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.