Pemilu 2024
PSI Mau Gubernur Baru Jakarta Berani Batasi Kepemilikan Kendaraan Bermotor hingga Tindak Parkir Liar
PSI mau Gubernur Jakarta hasil Pilkada Jakarta 2024 adalah sosok progresif yang berani membuat peraturan tidak populer.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Jelang Pilkada Jakarta yang akan dilaksanakan November 2024 mendatang, bursa calon gubernur atau cagub terus memanas.
Sejumlah nama tokoh pun bermunculan, mulai dari politikus senior, eks kepala daerah, pengusaha, hingga purnawirawan Polri.
Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian Untayana, menyebut, saat ini Jakarta butuh sosok pemimpin yang berani mengambil kebijakan yang tepat, meski tidak selalu populer.
“Banyak masalah kronis di Jakarta hanya dapat diatasi melalui langkah-langkah berani yang mungkin dapat menuai berbagai kontroversi,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (23/4/2024).
“Namun, langkah-langkah ini harus dilakukan dengan tegas karena penanganan setengah-setengah tidak akan pernah membawa perbaikan yang berarti,” sambungnya.
Salah satu masalah kronis yang harus segera dituntaskan ialah terkait buruknya tata ruang di Jakarta.
Menurutnya, sebagian besar masalah di Jakarta timbul akibat buruknya penindakan dan penanganan untuk masalah tata ruang.
Mulai dari pelanggaran zona hijau, maraknya bangunan tanpa Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang merusak fungsi lahan dan sungai, hingga penyalahgunaan trotoar dan bahu jalan.
“Semua ini menjadi permasalahan yang harus segera ditangani pemerintah,” kata politikus muda PSI ini.
Tak hanya itu, Justin juga menyoroti masalah kemacetan lalu lintas yang sampai detik ini belum bisa diselesaikan oleh pemimpin Jakarta.
Justin menilai, perlu langkah progresif yang dilakukan pemimpin untuk bisa menuntaskan masalah tersebut.
“Seperti penindakan parkir liar, pembatasan kepemilikan kendaraan bermotor, sertifikasi garasi mobil untuk setiap pembelian mobil baru, serta uji emisi,” ujarnya.
“Semua ini harus dilakukan untuk mengendalikan jumlah kendaraan bermotor yang mencapai lebih dari 25 juta unit,” tambahnya menjelaskan.
Atas dasar itu, Justin menilai, penyelesaian berbagai permasalahan tersebut hanya bisa dilakukan oleh sosok pemimpin progresif, bukan sekedar retoris.
PKS Buka Suara soal Faktor Kekalahan di Pilkada Depok, Masih Mendebat Kejenuhan Warga 20 Tahun |
![]() |
---|
Pilkada Telah Usai, GMKI Jakarta Suarakan Masyarakat Kembali Bersatu |
![]() |
---|
Ulasan Lengkap Pilkada Depok 2024: Peta Suara 11 Kecamatan, Nasib PKS hingga Alasan Imam-Ririn Kalah |
![]() |
---|
Aktivis Pemuda NTT di Jakarta Nilai Pilkada 2024 Kondusif: Tidak Terjadi Hal yang Dikhawatirkan |
![]() |
---|
Jenuh dan Karakter Rasional Warga Kota Bekasi Jadi Faktor Rendahnya Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.