Pilpres 2024

Pengamat Baca Gejolak 3 Partai Pengusung Anies Baswedan: Semua Mau Putar Haluan Ikut Prabowo

Partai Koalisi Perubahan diprediksi nantinya bakal ikut gabung dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

KOMPAS.com/ Tatang Guritno
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bersama capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (23/2/2024). Ketiganya makan bersama dengan Ketua Umum dan Ketua Majelis Syuro PKS Ahmad Syaikhu dan Salim Segaf Aljufri. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Semua partai politik di Koalisi Perubahan yang menjadi pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024 yakni NasDem, PKB dan PKS diprediksi nantinya bakal ikut gabung dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Sinyal itu kian menguat lantaran Prabowo saat ini memang tengah melakukan komunikasi politik seusai ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024.

Menurut pengamat politik dari Universitas Nasional, Selamat Ginting, dua partai utama di Koalisi Perubahan yakni NasDem dan PKB hampir pasti bergabung bersama Prabowo.

Sedangkan PKS masih perlu lobi-lobi politik dilakukan Prabowo mengingat daya tawar partai itu yang cukup tinggi.

Ginting menyebut Prabowo memang perlu sokongan yang kuat di pemerintahannya, termasuk menguasai sisi parlemen.

"Yang artinya Prabowo tentu membutuhkan kekuatan, paling tidak sekitar 70 persen yang mendukungnya," kata Ginting saat dihubungi, Kamis (25/4/2024).

Dipaparkannya, indikasi bergabungnya NasDem sudah terlihat saat Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menerima kunjungan Prabowo dan elit Gerindra di DPP NasDem meski kala itu sengketa Pilpres 2024 masih berproses di Mahkamah Konstitusi (MK).

Bahkan, saat itu NasDem sudah mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran atas hasil yang diumumkan KPU RI.

"Dan juga NasDem mengirim utusan yakni Ahmad Ali dalam hal ini, untuk bertemu dengan Prabowo," kata Ginting.\

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bersama Calon Presiden Prabowo Subianto saling berjabat tangan usai memberikan keterangan pers di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2024). Kedatangan Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk menjalin silaturahmi dibulan Ramadhan serta membahas situasi politik terkini. Tribunnews/Jeprima
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bersama Calon Presiden Prabowo Subianto saling berjabat tangan usai memberikan keterangan pers di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2024). Kedatangan Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk menjalin silaturahmi dibulan Ramadhan serta membahas situasi politik terkini. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews.com/Jeprima)

Sedangkan indikasi bergabungnya PKB juga terlihat dalam kunjungan politik yang dilakukan Prabowo ke kantor pusat partai tersebut pada Rabu (24/4/2024) seusai penetapan oleh KPU RI.

Di sana, Prabowo dan Cak Imin tampak begitu cair serasa 'balikan' lantaran kedua partai ini memang sempat membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk 2024 sebelum akhirnya bubar jalan.

"Jadi menurut prediksi politik saya Nasdem dan PKB menjadi partai politik gelombang pertama dari kubu lawan dalam Pilpres yang akan bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo," ucap Ginting.

PKS Masih Perlu Lobi

Sementara itu, untuk PKS, Ginting menyebut Prabowo masih perlu melakukan lobi-lobi politik terhadap partai tersebut agar mau juga ikut bergabung.

Sebab, PKS memiliki nilai tawar cukup tinggi dibanding NasDem dan PKB.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved