Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dunia
Orang Tua Calon Taruna Ngotot Sekolahkan Anaknya ke STIP, Tak Takut Potensi Jadi Korban Seperti Putu
Sejumlah orang tua calon taruna STIP Jakarta tahun akademik 2024 bersikeras mendaftarkan anaknya ke sekolah pelayaran. Apa alasannya?.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Nur Indah Farrah Audina
"Dengan pernyataan ini kami memohon kepada bapak Menteri Perhubungan untuk mengabulkan permohonan dan permintaan kami sehingga anak kami dapat melanjutkan pendidikan di STIP," ucapnya.
"Anak kami telah melakukan persiapan akademik dengan belajar lebih giat, dengan mengikuti bimbingan belajar kedinasan, melakukan persiapan fisik dengan berlatih dengan giat, STIP adalah sekolah lanjutan yang menjadi harapan dan cita-cita mereka," katanya lagi.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan pihaknya bakal melakukan moratorium terhadap satu angkatan di STIP buntut tewasnya Putu Satria Ananta Rustika (19).
Sehingga untuk angkatan tahun ini, STIP tidak melakukan rekrutmen terhadap calon taruna tingkat I.
"Jadi kita akan putus satu angkatan, memutus tradisi jelek dan tidak ada lagi senior junior," kata Menhub Budi saat melayat ke rumah duka Putu di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Kamis (9/5/2024).
Selain mempertimbangkan moratorium, Budi Karya Sumadi telah membebastugaskan direktur hingga beberapa pejabat di STIP Jakarta.
Ia juga berjanji akan melakukan reformasi atau perombakan sistem pendidikan di setiap sekolah vokasi di bawah naungan Kementerian Perhubungan.
Adapun kasus penganiayaan yang menewaskan Putu Satria terjadi pada Jumat (3/5/2024) lalu.
Polisi sudah menetapkan empat tersangka atas kasus tersebut yang masing-masing ialah Tegar Rafi Sanjaya (21), KAK alias K, WJP alias W, dan FA alias A.
Putu tewas setelah dipukuli sebanyak lima kali di bagian ulu hatinya oleh tersangka Tegar dalam toilet koridor KALK C, lantai 2 STIP Jakarta.
Setelah korban lemas terkapar, Tegar melakukan upaya pertolongan pertama tak sesuai prosedur dengan cara memasukkan tangannya ke dalam mulut Putu Satria sehingga membuat juniornya itu meregang nyawa.
Kemudian, tersangka FA alias A adalah taruna tingkat 2 yang memanggil korban Putu bersama rekan-rekannya dari lantai 3 untuk turun ke lantai 2.
Selanjutnya, tersangka WJP berperan memprovokasi tersangka Tegar untuk melakukan pemukulan terhadap korban Putu.
WJP juga meminta Putu untuk tidak mempermalukan dirinya dan harus kuat menerima pukulan.
Yang terakhir, tersangka KAK merupakan taruna tingkat 2 yang menunjuk Putu untuk dijadikan korban pemukulan pertama, sebelum berlanjut ke empat taruna tingkat 1 lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.