DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap
Keluarga Sudirman Pelaku Kasus Vina Berani Sumpah Anaknya Ada di Rumah saat Peristiwa Pembunuhan
Sudirman menjadi satu diantara terpidana kasus pembunuhan Vina di Cirebon. Sudirman merupakan sosok keterbelakangan atau mengidap disabilitas mental.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sudirman menjadi satu diantara terpidana kasus pembunuhan Vina di Cirebon.
Ia dibui seumur hidup bersama tersangka lainnya pada 2017 lalu, kecuali Saka Tatal yang saat penangkapan masih dibawah umur sehingga divonis delapan tahun penjara.
Kendati demikian, Sudirman merupakan sosok keterbelakangan atau mengidap disabilitas mental di kasus ini.
Kondisinya terungkap setelah keluarganya dikunjungi oleh eks Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.
Dibagikan lewat Youtube-nya (Kang Dedi Mulyadi Channel), ia diketahui bertemu dengan Suranto, orangtua Sudirman dan didampingi oleh pengacara para terpidana pembunuhan Vina, Titin Prialianti.
Suranto menceritakan anaknya cenderung pendiam lantaran mengalami keterbelakanganmental.
Ia jarang bicara di rumah. Bahkan hanya sesekali keluar rumah, dan itupun tak lama, kadang kala hanya ke musala.
“Waktu kejadian umur (Sudirman) 20 tahun. Sudirman ini hanya lulus SD, enggak nerusin. Anaknya kurang mampu (keterbelakangan mental),” kata Suratno.
Saat kasus pembunuhan Vina, Sudirman baru belajar mengendarai sepeda motor.
"Baru belajar," sambung Suratno.
Ia kemudian dibuat kaget saat Sudirman tiba-tiba ditangkap polisi pada 31 Agustus 2016.
Padahal, kata dia, saat peritiwa pembunuhan, Sudirman ada di rumah.
"Iya di rumah," kata Suratno.
"Waktu kejadian? yang benar?," tanya Dedi menimpali.
"Iya di rumah, masa bohong. Enggak ikut kemana-mana, jarang keluar. (Saya) melihat tidak kemana-mana," jelasnya.
Kang Dedi kemudian kembali bertanya dan disahuti sumpah oleh Suratno.
"Berani sumpah bapak?," tanya Dedi.
"Ya berani Demi Allah. Iya di rumah," jawab Suratno.
Sudirman selalu mengatakan dipaksa mengaku terlibat kasus pembunuhan Vina itu. Hal itu yang diketahui Suratno dari pengakuan anaknya kala membesuknya ke penjara.
"Dia selalu bilang dipaksa untuk mengaku melakukan (pembunuhan),” ucap Suratno.
Suratno mengatakan, Sudirman memang mengenal ketujuh pelaku lain, karena mereka sekampung.
Namun kelakuan Sudirman berbeda dari yang lain. Sebab, tujuh pelaku lain, Egi Cs adalah kuli bangunan.
Mereka kerap nongkrong di lokasi yang sama.
"Jarang Sudirman nongkrong (bersama yang lain)," kata Suratno.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.