Dukung Gerakan Ayo Cegah Stunting, Sasa dan Rotary Indonesia Latih Kader Posyandu Jadi Konselor
PT Sasa Inti berkolaborasi dengan Rotary Club Indonesia menggelar pelatihan konselor kepada puluhan kader posyandu.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Nur Indah Farrah Audina
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM - PT Sasa Inti berkolaborasi dengan Rotary Club Indonesia menggelar pelatihan konselor kepada puluhan kader posyandu dalam rangka mendukung gerakan "Ayo Cegah Stunting".
Pelatihan itu digelar selama dua hari pada 29-30 Mei 2024 di Kantor PT Sasa Inti di Jalan Letjen S Parman, Kemanggisan, Jakarta Barat.
"Hari ini kita ada 40 kader Posyandu dari Cikarang, Bekasi dan dari Daan Mogot, Jakarta Barat," ujar District Governor D3410 Rotary Club Indonesia Roziana Wiguna.
Roziana mengatakan, pelatihan ini diberikan agar para kader Posyandu memiliki kemampuan mumpuni untuk mencegah dan menangani penderita stunting.
Menurut dia, kader Posyandu harus memiliki empati tinggi ketika berbicara dengan keluarga yang anaknya menderita stunting.
"Jadi sebenarnya kita sudah mulai dari 2020 ya, kita melatih kader-kader posyandu. Jadi kita dapati bahwa di lapangan terlalu menggurui itu menyebabkan keluarga tidak menjalankan apa yang diajarkan," ujar dia.Â
"Jadi kita mendidik kader ini bisa menjadi konselor, supaya bisa mendengarkan dengan baik, nanti dia mengetahui permasalahannya," tambahnya.
Ia mengungkapkan, banyak orangtua yang enggan datang ke Posyandu karena merasa malu anaknya menderita stunting.
Oleh karena itu, para kader Posyandu nantinya akan menjemput bola dengan mendatangi keluarga dan memberikan pemahaman serta cara untuk mencegah stunting.
"Jadi kader ini akan jemput bola, datang ke keluarga-keluarga, menerangkan, membawa kalender gizi seimbang dan mistar pengukur tinggi badan. Jadi langsung diterangkan tapi dengan penuh empati," ucap Roziana.
Roziana menuturkan, selama empat tahun sejak 2010 pihaknya sudah menjangkau lebih dari 300 ribu keluarga.
Berdasarkan pengalaman tersebut, ia mengatakan bahwa tidak ada orangtua yang menginginkan anaknya kekurangan gizi hingga berakibat stunting.
"Jadi ternyata masalahnya bukan uang sih, tapi hanya tidak mengerti. Jadi kita membuat kader ini dari tidak tahu menjadi tahu. Ketika sudah tahu, mereka memberitahu lagi kepada keluarga, kemudian dari tahu menjadi mau. Setelah itu baru melaksanakan apa yang kita sarankan," kata Roziana.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
												      	 
												      	![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											