DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Eks Ketua RT Sekitar TKP Ogah Bela Warganya Soal Kasus Vina, Pilih Kabur Bersama Anaknya ke Sini

Sejumlah pihak di sekitar TKP pembunuhan Vina dan Eky telah berani bersuara soal peristiwa yang mereka ketahui saat detik-detik peristiwa itu terjadi.

|
Tangkapan layar channel Youtube Dedi Mulyadi
Warga sekitar TKP, Sauri, Sadikun dan Samsuri. 

Mereka berdua tak muncul atau memberikan kesaksiannya soal peristiwa maut yang masih menyisakan teka-teki ini. 

Padahal, keterangannya bisa menjadi tambahan untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di malam Vina dan Eky terbunuh. 

Warga sekitar TKP, Fery Heriyanto, sempat berupaya untuk menemui sosok mantan Ketua RT yang menjabat saat peristiwa 8 tahun silam itu terjadi. 

Fery ingin menanyakan soal tidak adanya warung saat itu agar si eks Ketua RT dapat mendukung penjelasannya. 

Namun, gayung tak bersambut. 

Eks Ketua RT itu selalu tak berada di rumah ketika disambangi Fery. 

"Nah, saya tuh sempet mau tanya ke Pak RT-nya biar kesaksian saya tuh didukung soal warung. Tapi Pak RT enggak ada di rumah terus. Pak RT yang (jabat) tahun 2016, ya. Kalau yang sekarang ada," ujar Fery saat berbincang dengan Dedi Mulyadi dalam konten Youtube-nya. 

Anak Pak RT ikut kumpul-kumpul

Kuasa hukum dari lima tersangka, Jogi Nainggolan, menyebut anak ketua RT bernama Kahfi ikut serta kumpul-kumpul bersama para terpidana di malam sebelum Vina dan Eky terbunuh. 

Ia menyebut bahwa Kahfi ikut nongkrong di warung Ibu Neneng bersama para terpidana. 

"Anaknya pak RT Kahfi ada di dalamnya," ujar Jogi seperti dilansir dari siaran iNews pada 21 Mei 2024 silam. 

Setelah kumpul di Warung Ibu Neneng, mereka kemudian bergeser ke rumah ketua RT yang kosong, termasuk juga Kahfi. 

Tiga hari berselang pascapembunuhan Vina dan Eky, mereka semua ditangkap oleh pihak kepolisian. 

Namun, Kahfi akhirnya dilepaskan pihak kepolisian setelah ketua RT datang menemui polisi. 

"Kemudian pak rt-nya dateng ke kepolisian bilang bahwa anak saya ada di rumah kira-kira begitu. Ngotot lah (pak rt-nya). Sehingga kepolisian mengeluarkan dia (Kahfi) tetapi yang lain tidak dikeluarkan. Padahal malam itu sama-sama di rumah pak RT," jelas Jogi. 

Penjelasan Jogi juga diamini oleh Sauri, penjual nasi sekaligus warga sekitar TKP. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved