UT Jakarta

Terkenal dengan UKT Paling Murah, Berikut Fakta Biaya Kuliah di Universitas Terbuka Jakarta

Direktur Universitas Terbuka (UT) Jakarta Edward Zubir menegaskan, biaya kuliah di UT tidak boleh mahal. UT harus dapat menjangkau semua kalangan.

Editor: Muji Lestari
Freepik
Ilustrasi 

TRIBUNJAKARTA.COM - Masalah pendidikan di Indonesia saat ini tidak hanya sekedar berkutat pada kurikulum, tetapi juga permasalahan yang sedang viral dibicarakan saat ini yaitu UKT Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang tergolong mahal dengan uang pangkal yang juga tinggi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Sedangkan pendidikan merupakan elemen penting yang menentukan keberhasilan kemajuan suatu negara. Jadi setiap penduduk memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan setinggi tingginya.

Bukan hanya pemerintah saja yang bertanggung jawab atas masalah rendahnya lulusan sarjana di negeri ini, tetapi suatu Universitas juga harus mampu mengolah anggaran yang ada agar biaya UKT yang diterapkan tidak membebani mahasiswanya.

Berbagai permasalahan yang ada, menjadi semangat bagi Universitas Terbuka untuk terus konsisten dan menjaga komitmen menjadi kampus negeri dengan biaya paling terjangkau.

Direktur Universitas Terbuka (UT) Jakarta Edward Zubir menegaskan, biaya kuliah di UT tidak boleh mahal. UT harus dapat menjangkau semua kalangan dengan status sosial ekonomi yang berbeda-beda.

Biaya kuliah di UT relatif terjangkau karena menjadi mahasiswa di UT tidak perlu membayar uang pangkal dan uang gedung. Cukup membayar biaya admisi saja 100 ribu sudah dapat mendaftar menjadi mahasiswa UT.

Biaya kuliah di UT juga tergolong murah, paling tinggi hanya sekitar 2 jutaan. Kebijakan biaya kuliah yang diterapkan UT ini harapannya dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mengeyam pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Biaya Kuliah di UT Jakarta tergantung pada program yang diambil. Terdapat dua jenis program utama yang ditawarkan yaitu Sistem Paket Semester (SIPAS) dan Non Paket (Non Sipas).

Untuk program sipas terbagi menjadi dua yaitu Sipas Semi dan Sipas Non Tutorial Tatap Muka (TTM). Untuk program sipas semi, rentang biaya kuliahnya dari Rp 1,7 juta hingga tertinggi di Rp 2,9 juta.

Sedangkan Sipas Non Tutorial Tatap Muka (Non TTM) rentang biaya kuliahnya dari Rp 1,1 jutaan, hingga tertinggi Rp 2,4 juta. Jadi dengan rentang biaya yang tergolong cukup murah, mahasiswa hanya perlu menabung sekitar 8 ribu perharinya agar dapat kuliah di Universitas Terbuka.

Kemudian, untuk biaya kuliah bagi mahasiswa yang mengambil program Non Paket Semester (Non Sipas) biaya kuliah dihitung berdasarkan sks yang diambil. Rentang biaya per sks nya mulai dari Rp 35 ribu hingga Rp 80 ribu per sksnya.

Jadi jika satu mata kuliah ada tiga sks, maka tinggal dikalikan dengan biaya per sksnya. Intinya, biaya kuliah mahasiswa tergantung pada program yang dipilih apakah dengan sistem paket atau non paket semester.

Selain biaya kuliah tersebut, biaya lainnya berupa biaya admisi ketika pendaftaran menjadi mahasiswa baru sebesar Rp 100 ribu bagi program Non RPL (bukan alih kredit). Sedangkan untuk mahasiswa baru yang mengambil program RPL (alih kredit), maka ada biaya admisi dan alih kreditnya sebesar Rp 400 ribu.

Dengan biaya kuliah tersebut, mahasiswa UT akan mendapatkan berbagai fasilitas online yang lengkap berupa sistem pembelajaran online, bahan ajar digital/e-book, materi ajar interaktif, sumber pembelajaran terbuka, perpustakaan digital dan lain sebagainya. Fasilitas online tersebut bisa didapatkan gratis ketika menjadi mahasiswa UT Jakarta.

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved