Tim Hibah PkM Universitas Trisakti Kembangkan Masterplan dan Model Bisnis Curug Luhur di Sukabumi

Destinasi Curug Luhur yang sebelumnya hanya dikenal di kalangan warga lokal ini kini mendapat sentuhan baru melalui program PkM.

ISTIMEWA
PkM UNIVERSITAS TRISAKTI DI DESA CURUG LUHUR - Curug Luhur di Desa Ambarjaya, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, mulai berbenah. Destinasi wisata alam yang sebelumnya hanya dikenal di kalangan warga lokal ini kini mendapat sentuhan baru melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang digagas oleh tim dari Universitas Trisakti 

TRIBUNJAKARTA.COM - Curug Luhur di Desa Ambarjaya, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, mulai berbenah. 

Destinasi wisata alam yang sebelumnya hanya dikenal di kalangan warga lokal ini kini mendapat sentuhan baru melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang digagas oleh tim dari Universitas Trisakti.

Melalui hibah PkM BIMA Kemdiktisaintek 2025 tim akademisi lintas disiplin menyusun masterplan kawasan, merancang desain arsitektur fasilitas, serta mengembangkan model bisnis dan strategi branding untuk mendorong pariwisata yang lebih tertata, berdaya saing, dan berkelanjutan. 

Program yang berlangsung sejak 11 Juli hingga 23 Agustus 2025 ini melibatkan dosen, mahasiswa, pemerintah desa, serta kelompok pengelola wisata dari karang taruna setempat bernama Bina Muda.

Tim yang terdiri atas Dr. Dida Nurhaida, SE., M.Si. (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Drs. Harris Effendi, M.Ds. (Desain Komunikasi Visual), dan Fajar Rezandi, ST., M.Arch. (Arsitektur) mengusung pendekatan partisipatif dengan melibatkan warga secara langsung.

Melalui diskusi kelompok terarah (FGD), masyarakat diajak berkontribusi dalam perencanaan zonasi dan perancangan arsitektur kawasan.

Selain itu, mitra pengelola mendapatkan pelatihan strategi bisnis, pengembangan branding, serta promosi digital melalui website dan media sosial.

Program ini juga mendorong pemberdayaan UMKM lokal sebagai penopang wisata melalui pengembangan inovasi produk dan pemasaran.

Program ini diawali dengan survei lokasi pada 11 Juli 2025 untuk memetakan potensi dan kondisi eksisting kawasan wisata.

Survei tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan FGD pertama yang berfokus pada penyusunan masterplan sebagai dasar arah pengembangan.

Selanjutnya, dilaksanakan FGD ke-2 (Desain Arsitektur Tahap 1) yang membahas gerbang utama dan signage kawasan, serta FGD ke-3 (Desain Arsitektur Tahap 2) yang menitikberatkan pada perencanaan fasilitas pusat turis dan area sekitar curug.

Kegiatan berlanjut dengan FGD ke-4 (Desain Arsitektur Tahap 3) yang merancang viewing deck dan area camping ground.

Pada tahap ini juga diberikan pelatihan strategi tata kelola bisnis serta pemberdayaan UMKM penunjang wisata. Rangkaian kegiatan kemudian ditutup pada 22–23 Agustus 2025 melalui FGD ke-5 (Branding Kawasan) yang mencakup penyusunan logo, tagline, dan pelatihan promosi digital.

Pada kesempatan yang sama, Universitas Trisakti menyerahkan hibah secara simbolis kepada Pemerintah Desa Ambarjaya sebagai bentuk dukungan berkelanjutan terhadap pengembangan wisata Curug Luhur.

“Rancangan fasilitas dibuat agar pengunjung merasa aman dan nyaman sekaligus punya pengalaman unik di Curug Luhur,” ujar Fajar Rezandi. Sementara Dida Nurhaida menekankan pentingnya penguatan UMKM agar manfaat ekonomi dirasakan langsung oleh warga. Adapun Harris Effendi menambahkan, identitas visual dan promosi digital akan menjadi kunci agar Curug Luhur bisa bersaing dengan destinasi lain di Jawa Barat. Kepala Desa Ambarjaya, Eman Suherman, menyambut baik inisiatif ini. “Kehadiran tim Trisakti membuka jalan bagi desa kami untuk dikenal luas, bukan hanya sebagai lokasi wisata, tetapi juga pusat aktivitas ekonomi baru,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved